Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Digelar Rekayasa Lalu Lintas di Tol Cikopo-Palimanan

Kompas.com - 17/06/2015, 07:29 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kurun waktu sepekan ke depan Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) tengah diuji coba. Belum genap satu minggu, terjadi kecelakaan di lokasi tersebut.

Untuk itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono berencana melakukan rekayasa lalu lintas. Hal tersebut juga dilakukan karena arus mudik Lebaran akan tiba.

"Nanti Kementerian PUPR, (Kementerian) Perhubungan, dan Kepolisian, akan duduk bareng dan mengecek bareng lagi untuk arus mudiknya," ujar Basuki di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (16/6/2015).

Basuki menjelaskan, meski uji coba biasanya dilakukan dalam tempo satu minggu, tidak menutup kemungkinan waktunya akan diperpanjang. Pasalnya, masih banyak fasilitas jalan tol yang masih kurang, antara lain rambu-rambu, tempat istiraha (TI) dan penerangan.

Hal tersebut juga menyangkut kecelakaan yang menimpa sebuah mobil yang melintas pada Ahad dini hari (14/6/2015). Basuki mengatakan, selain menambah fasilitas dan melakukan rekayasa lalu lintas, hal lain yang perlu diperhatikan adalah perilaku pengguna yang tergoda memacu kendaraannya di tol terpanjang ini.

Jjika nantinya jalan tol sudah beroperasi, truk-truk besar bisa masuk. Basuki menekankan, tidak ada pembatasan kendaraan jenis apa pun yang boleh melintas, kecuali kendaraan roda du dan truk besar menjelang lima hari sebelum Lebaran. Hal tersebut berdasarkan fungsi jalan tol ini sebagai jalur alternatif.

Kalau pun perlu dilakukan pembatasan, tambah Basuki, penyebabnya adalah untuk mengurangi kepadatan saat arus mudik atau balik Lebaran. Teknis lalu lintas ini, akan diserahkan kepada pihak kepolisian.

"Itu pasti polisi yang ngatur. Secara prinsip karena ada pantura, (Tol Cipali) tidak boleh dibatasi. Kalau ada arus mudik yang ekstrim, nanti bisa saja buka tutup," jelas Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com