Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Bangun Sejuta Rumah Butuh Waktu

Kompas.com - 29/04/2015, 20:53 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

 

UNGARAN, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memulai pembangunan (ground breaking) dua menara rumah susun sewa (rusunawa) untuk pekerja/buruh, Rabu (29/4/2015) di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Momentum pencanangan ini dirangkaikan dengan hari Buruh Nasional.

Pembangunan dua menara rusunawa merupakan bagian dari program Sejuta Rumah untuk Rakyat yang dimotori Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Secara simbolis, Jokowi memukul kentongan sebagai tanda dimulainya konstruksi program ini yang diikuti serentak oleh delapan wilayah Kabupaten/Kota melalui konferensi video. Ikut mendampingi Jokowi adalah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Jokowi mengatakan, keterpaduan program pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja/buruh yang dilakukan lintas kementerian sangat menggembirakan. Tidak ada sekat-sekat yang memisahkan. Hal ini dibuktikan oleh momentum bersejarah hari ini, saat Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian PUPR, dan pihak terkait bersinergi dengan baik.

"Saya serius untuk menyiapkan rumah bagi para buruh dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tapi ini semua perlu waktu,” tegas Jokowi.

Jokowi melanjutkan, kebijakan pemerintah di bidang perumahan melalui Program Sejuta Rumah   setiap tahun diperuntukkan bagi MBR yaitu kelompok nelayan, pekerja/buruh, PNS, TNI dan Polri.

Program sejuta rumah tersebut di antaranya 10.000 unit rusunawa untuk pekerja/buruh yang akan dibangun oleh Kemeenterian PUPR dan BPJS Ketenagakerjaan. Masing-masing mendapatkan beban kewajiban membangun 7.600 unit, dan 2.400 unit.

Basuki menambahkan, pada tahap pertama akan dibangun 103.135 rumah dari total 331.693 rumah. Lokasinya tersebar di sembilan daerah, yakni Nias Utara (Sumatera Utara), Kota Palembang (Sumatera Selatan), Jakarta Barat (DKI Jakarta), Tangerang (Banten), Cirebon (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), Malang (Jawa Timur), Kota Waringin Timur (Kalimantan Tengah) dan Bantaeng (Sulawesi Selatan). Jenis rumah yang dibangun adalah rumah tapak, rusunami dan rusunawa, dengan segmen sasaran PNS, umum dan buruh.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan rumah bagi MBR,  pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan baru supaya rakyat semakin mudah mendapatkan rumah. MBR sendiri adalah mereka yang berpenghasilan kurang dari Rp 4 juta (bisa membeli rumah tapak) dan kurang dari Rp 7 juta (bisa membeli rusunawa). Ada pun harga rumah untuk MBR serentang Rp 115 juta hingga Rp 165 juta per unit.

"Sebagai tahap awal, di Semarang dilakukan ground breaking pembangunan menara rusunawa untuk buruh di dekat kawasan industri yang strategis," kata Basuki.

Pada kesempatan yang sama, Hanif mengungkapkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan juga memiliki program pembangunan rusunawa untuk pekerja yang direncanakan akan dibangun di enam lokasi sebanyak 24 menara kembar dengan masing-masing menara terdiri atas 100 unit.

Dalam merealisasikan Program Sejuta Rumah ini potensi pembiayaan mencapai Rp 67,8 triliun. Potensi ini berasal dari BPJS ketenagakerjaan, Bappertarum-PNS, PT Taspen, Perum Perumnas, FLPP dan APBN Kementerian PUPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau