Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Tekan Investor Tiongkok Jual Aset Properti

Kompas.com - 27/03/2015, 18:47 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah Australia mulai menekan jumlah warga asing, terutama asal Tiongkok, yang membeli properti mewah secara ilegal di negeri kangguru tersebut.

Hal itu dibuktikan dengan menuntut CEO Evergrande Real Estate Group, Hui Ka Yan, untuk menjual asetnya di Sydney, dengan harga 30 Juta dollar AS. Hui Ka Yan merupakan salah satu dari 15 orang terkaya Hongkong versi Forbes.

Pemerintah Australia pada Selasa (3/3/2015) memerintahkan entitas perusahaan Evergrande, Golden Fast Foods untuk menjual hunian mewah di depan Sydney Habor bernama Villa del Mare dalam kurun 90 hari.

Golden Fast Foods diketahui telah membeli properti bergaya Mediterania di pinggiran kota eksklusif, Potts Point pada bulan November 2014.

"Penting diketahui bahwa kami memiliki integritas dalam rezim investasi asing di sini. Di mana pun masyarakat percaya bahwa telah terjadi perilaku melanggar hukum dalam kaitannya dengan investasi luar negeri, kami ingin mengetahuinya," ujar Bendahara Pemerintah Australia, Joe Hockey.

Kasus ini merupakan divestasi yang pertama terjadi di Australia setidaknya dalam tujuh tahun belakangan. Hal ini juga merupakan upaya Pemerintah Australia menihilkan amarah atas melonjaknya harga properti kelas paling atas Sydney yang dipicu investasi asing. Atas kasus ini, Golden Fast Foods dapat dikenai tuntutan oleh Pemerintah Australia.

"Jika properti tersebut dijual dengan keuntungan tinggi, pemiliknya boleh menyimpan keuntungan tersebut. Jika properti tersebut dijual rugi, kedengarannya pemilik akan memiliki kapasitas untuk tetap bisa menyerap banyak keuntungan," lanjut Hockey.

Hockey menjelaskan bahwa properti lainnya sedang dalam penyelidikan. Beberapa telfon yang ditujukan pada Foreign Investment Review Board (FIRB) terus-menerus masuk pada Rabu (4/3/2015) merespon perintah dijualnya Villa del Mare.

"Sumber daya regulator sedang ditingkatkan untuk mengatasi beban kerja ekstra," tandas Hockey.

Hockey menuturkan, warga asing diperbolehkan membeli rumah baru di Australia. Namun selain penduduk Australia, tidak diperkenankan bersaing di pasar lokal untuk rumah eksisting. Sayangnya banyak investor kaya yang berasal dari Tiongkok menghindari pembatasan tersebut dengan membelinya lewat pengacara Australia ataupun entitas perusahaan.

Regulator, dalam hal ini FIRB, telah menunjukkan sedikit minat untuk menyelidiki tuduhan tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Namun kenaikan luar biasa harga properti Sydney telah memberikan tekanan politik kepada pemerintah untuk menghapuskan kompetisi.

"Kami tidak sedang berburu penyihir. Kami tak mau menciptakan suasana xenophobia," pungkas Hockey.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumbawa: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumbawa: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gianyar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gianyar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jembrana: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jembrana: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perbandingan Rata Atap Baja Ringan dengan Kayu

[POPULER PROPERTI] Perbandingan Rata Atap Baja Ringan dengan Kayu

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tabanan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tabanan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Diskon Pajak, Intiland Gelar Pameran 21 Proyek

Andalkan Diskon Pajak, Intiland Gelar Pameran 21 Proyek

Hunian
Pentingnya Menjaga Tandon Air Tetap Sejuk Saat Musim Kemarau

Pentingnya Menjaga Tandon Air Tetap Sejuk Saat Musim Kemarau

Umum
'Full' Elektronik, Bali Tak Lagi Terbitkan Sertifikat Tanah Model Jadul

"Full" Elektronik, Bali Tak Lagi Terbitkan Sertifikat Tanah Model Jadul

Berita
79 Pelaku Industri Properti Jadi yang Terbaik versi Duo Awards

79 Pelaku Industri Properti Jadi yang Terbaik versi Duo Awards

Berita
Selangkah Lagi, Bali Jadi Pulau Lengkap

Selangkah Lagi, Bali Jadi Pulau Lengkap

Berita
Pemerintah Dapat Pinjaman dari Bank Dunia, Tuntaskan Sertifikasi Tanah

Pemerintah Dapat Pinjaman dari Bank Dunia, Tuntaskan Sertifikasi Tanah

Berita
Genjot Realisasi KPR Non Subsidi, BTN Resmikan 3 Sales Center Baru

Genjot Realisasi KPR Non Subsidi, BTN Resmikan 3 Sales Center Baru

Hunian
Raih Penghargaan, Perumahan Subsidi di Serang Ini Dinilai Punya Kualitas Terbaik

Raih Penghargaan, Perumahan Subsidi di Serang Ini Dinilai Punya Kualitas Terbaik

Perumahan
Terima Kontrak Kedua NICE PIK 2, WSBP Tuntas Memasok 21.948 Spun Pile

Terima Kontrak Kedua NICE PIK 2, WSBP Tuntas Memasok 21.948 Spun Pile

Konstruksi
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com