Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mebel Rotan Tak Lagi Murahan

Kompas.com - 15/03/2015, 06:00 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Citra rotan yang sempat buruk beberapa waktu lalu kini mulai membaik. Harga bahan baku rotan pun mulai mengalami kenaikan sebesar 100 persen dalam lima tahun terakhir.

Pendiri Asosiasi Meubel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI), Hatta Sinatra, menuturkan rotan sempat dianggap barang murahan karena para produsen berlomba-lomba dalam memproduksi mebel berbahan dasar material tersebut. Penjualannya yang terlalu masif membuat citra rotan memudar.

“Kita harus mengembalikan citra rotan seperti zaman dahulu. Dulu rotan terlalu diobral hingga bebas dikirim, dijual, atau diekspor. Alhasil rotan dianggap barang murah, produk sampah, tidak eksklusif oleh pembeli asing,” ujar Hatta ketika diwawancarai Kompas.com, saat pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2015, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (14/3/2015).

Selain itu, kuantitas rotan yang besar dan mudah dijangkau juga membuat pembeli asing dan investor tak tertarik dengan mebel yang berbahan dasar material tersebut. Para pembeli asing dan investor lebih memilih produk berbahan dasar kayu yang dianggap eksklusif seperti jati.

“Dulu rotan itu relatif lebih mudah diambil karena lokasinya yang dekat. Sekarang mulai menjauh karena lahan tanam rotan habis oleh tambang batubara, perkebunan kelapa sawit, perkebunan karet, dan lainnya sehingga penanamannya saat ini sangat sedikit. Tapi justru itu yang membuat rotan menjadi barang eksklusif, mahal, dan bergengsi. Lebih baik seperti ini,” lanjut Hatta.

Kini, rotan mulai kembali dianggap sebagai barang eksklusif, mahal, eksotik, dan bergengsi. Hal ini disebabkan berbagai inovasi yang diciptakan untuk mebel berbahan dasar rotan serta gencarnya kampanye mengenai material tersebut.

“AMKRI bekerja sama dengan pemerintah sudah berusaha mengembalikan citra rotan dengan melakukan kampanye skala nasional, seperti pameran mebel berbahan dasar rotan. Selain itu sudah banyak produk-produk berbahan dasar rotan yang inovatif. Kini citra rotan sudah mulai membaik, lebih positif,” tandas Hatta.

Menurut Hatta, harga bahan baku rotan di pasaran telah meningkat. Peningkatannya telah mencapai 100 persen pada tahun 2015 ini.

“Kenaikannya hampir 100 persen. Dulu bahan baku rotan hanya Rp 13.000 per kilogram. Sekarang sudah menjadi Rp 20.000-Rp 26.000 per kilogram,” ungkap Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com