Irvan menuturkan, pada produk yang terbuat dari bahan rotan ini, terlihat kekurangan yang menonjol agar terkesan tidak dibuat menggunakan mesin. Menurut dia, saat ini masyarakat senang terhadap kerajinan yang masih tersentuh dengan tangan. Hal ini tidak ditemukan jika mebel diproduksi menggunakan mesin, hasilnya pasti sempurna dan tidak bercacat.
Selain itu, Irvan menjelaskan, untuk mendesain mebel sendiri, perlu memperhatikan empat hal dasar. "Desain harus memenuhi aspek fungsional, estetika, logis untuk diproduksi, dan desain produk harus mencerminkan budaya dan penanda zaman," sebut Irvan.
Dengan demikian, ia mendesain Matala dan Noja sebagai penanda di masa depan bahwa produk-produk ini dibuat pada era 2015. Baik Noja maupun Matala berbahak baku rotan yang berumur 14 tahun.
Noja sendiri diproduksi dengan tampilan elegan dan kontemporer. Noja lebih diperuntukkan sebagai mebel ruang keluarga dan ruang makan. Matala dibanderol seharga mulai dari 80 dollar AS-150 dollar AS (Rp 1 juta-Rp 2 juta), sementara Noja seharga 80 dollar AS-300 dollar AS (Rp 1 juta-Rp 4 juta).