JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia menargetkan ekspor mebel senilai 5 miliar dollar AS dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Untuk mendukung target tersebut, tengah dibangun road map pengembangan ekspor mebel.
Pendiri Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI), Hatta Sinatra, menjelaskan, mengejar ketinggalan ekspor dari negara tetangga, seperti Vietnam saja, bukan perkara mudah. Butuh waktu setidaknya lima tahun untuk mencetak nilai ekspor 5 miliar dollar AS.
"Untuk itu, AMKRI saat ini juga sedang membangun roadmap untuk pengembangan ekspor mebel di Indonesia supaya lebih berkembang lagi,” ujar Hatta ketika diwawancarai Kompas.com saat pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2015, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (14/3/2015).
Menurut Hatta, sebenarnya Indonesia memiliki variasi desain yang jauh lebih berkembang dibanding Vietnam. Dia berharap ajang IFEX akan menarik pembeli asing yang sedang mencari produk-produk inovatif dari Indonesia.
“Vietnam memang memiliki banyak pabrik mebel makanya ekspor mereka jauh lebih besar. Tetapi mebel mereka itu desainnya bergantung pada pemesan. Sedangkan di Indonesia variasi desain lebih berkembang sehingga dapat menarik pembeli untuk mencari produk inovatif baru," tutur Hatta.
Hatta menghitung keuntungan yang dapat diraup dari pameran IFEX kali in adalah sebesar 300 juta dollar AS. Pameran IFEX sendiri diikuti 500 produsen mebel dan kerajinan dari berbagai wilayah Indonesia. Ada pun pembeli yang telah terdaftar hingga Sabtu (14/03/2015) telah mencapai 3 ribu.