Jan Pieterszoon Coen mendesain dan membangun kota ideal, Batavia, berdasarkan konsep Simon Stevin dengan pola berbentuk segi empat. Tiap sudut kota memiliki benteng yang menonjol keluar.
Kota Batavia pada zaman itu dipagari oleh benteng (tembok tinggi) yang di dalamnya terdapat banyak kanal. Kota terbagi menjadi dua bagian, barat dan timur, yang dipisahkan oleh Sungai Ciliwung. Bangunan-bangunan yang terdapat di dalamnya terbagi menjadi beberapa blok dan dipisahkan oleh jalan dan parit yang terbentang secara melintang dan membujur.
Keadaan Kota Batavia berubah total sejak abad ke-18 karena adanya peningkatan jumlah kedatangan orang Belanda dan Eropa di Hindia Belanda. Kota Batavia menjadi pengap dan beriklim buruk, berpolusi, dan paritnya tercemar. Banyak penyakit mematikan dari kondisi ini, dari yang sebelumnya disebut kota ideal pada abad ke-17 menjadi kota yang kotor dan jorok.
"Meminjam istilah Blusse, Kota Batavia menjadi kota yang jorok dengan administrator yang sinting. Citra kota tua yang jorok itulah yang kita coba perbaiki dengan membangun infrastruktur dasar," ujar CEO Jakarta Endowment For Art Heritage, Lin Che Wei, kepada Kompas.com, Selasa (3/2/2015).
Infrastruktur dasar ini meliputi toilet umum yang bersih, penyebrangan jalan yang aman, serta taman kota yang teratur dan nyaman bagi semua orang.
Nah, rintisan untuk mengembalikan dan memperbaiki Jakarta menjadi kota ideal itu salah satunya dengan menggelar pameran Art & Toilets: Bringing Back The Glory of The Past di Galeria Fatahillah, Gedung Kantor Pos Lantai 2, Kawasan Kota Tua, Jakarta.
Pameran ini resmi dibuka pada Selasa (3/2/2015) dan mencoba menghadirkan seni lukisan yang menghubungkan antara masa lalu dan masa kini dari awal berdirinya Batavia hingga menjadi Jakarta. Selain itu, pameran ini juga bertujuan memperkenalkan program pemerintah, yakni revitalisasi kawasan Kota Tua.
Revitalisasi tersebut dimulai dari memperbaiki sanitasi. Jadi, selain seni, toilet menjadi tema yang dimunculkan dalam pameran. Membenahi Kota Tua tidak hanya dengan melakukan pameran seni, tetapi juga membenahi prasarana dasar seperti toilet.
Pengunjung diharapkan menyadari bahwa pembenahan Kota Tua harus juga dilakukan pada hal yang mendasar, seperti kebersihan. Selama ini, hampir tidak ada toilet yang bersih di Kota Tua. Padahal, Kota Tua sudah menjadi warisan sejarah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.