Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Jorok dan Kotor, Jakarta adalah Kota Ideal!

Kompas.com - 03/02/2015, 13:58 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebelum menjadi jorok dan kotor seperti sekarang, Jakarta sejatinya merupakan kota ideal yang dirancang oleh Jan Pieterszoon Coen pada 1619.

Jan Pieterszoon Coen mendesain dan membangun kota ideal, Batavia, berdasarkan konsep Simon Stevin dengan pola berbentuk segi empat. Tiap sudut kota memiliki benteng yang menonjol keluar.

Kota Batavia pada zaman itu dipagari oleh benteng (tembok tinggi) yang di dalamnya terdapat banyak kanal. Kota terbagi menjadi dua bagian, barat dan timur, yang dipisahkan oleh Sungai Ciliwung. Bangunan-bangunan yang terdapat di dalamnya terbagi menjadi beberapa blok dan  dipisahkan oleh jalan dan parit yang terbentang secara melintang dan membujur.

Keadaan Kota Batavia berubah total sejak abad ke-18 karena adanya peningkatan jumlah kedatangan orang Belanda dan Eropa di Hindia Belanda. Kota Batavia menjadi pengap dan beriklim buruk, berpolusi, dan paritnya tercemar. Banyak penyakit mematikan dari kondisi ini, dari yang sebelumnya disebut kota ideal pada abad ke-17 menjadi kota yang kotor dan jorok.

"Meminjam istilah Blusse, Kota Batavia menjadi kota yang jorok dengan administrator yang sinting. Citra kota tua yang jorok itulah yang kita coba perbaiki dengan membangun infrastruktur dasar," ujar CEO Jakarta Endowment For Art Heritage, Lin Che Wei, kepada Kompas.com, Selasa (3/2/2015).

Infrastruktur dasar ini meliputi toilet umum yang bersih, penyebrangan jalan yang aman, serta taman kota yang teratur dan nyaman bagi semua orang.

Nah, rintisan untuk mengembalikan dan memperbaiki Jakarta menjadi kota ideal itu salah satunya dengan menggelar pameran Art & Toilets: Bringing Back The Glory of The Past di Galeria Fatahillah, Gedung Kantor Pos Lantai 2, Kawasan Kota Tua, Jakarta.

Pameran ini resmi dibuka pada Selasa (3/2/2015) dan mencoba menghadirkan seni lukisan yang menghubungkan antara masa lalu dan masa kini dari awal berdirinya Batavia hingga menjadi Jakarta. Selain itu, pameran ini juga bertujuan memperkenalkan program pemerintah, yakni revitalisasi kawasan Kota Tua.

Revitalisasi tersebut dimulai dari memperbaiki sanitasi. Jadi, selain seni, toilet menjadi tema yang dimunculkan dalam pameran. Membenahi Kota Tua tidak hanya dengan melakukan pameran seni, tetapi juga membenahi prasarana dasar seperti toilet.

Pengunjung diharapkan menyadari bahwa pembenahan Kota Tua harus juga dilakukan pada hal yang mendasar, seperti kebersihan. Selama ini, hampir tidak ada toilet yang bersih di Kota Tua. Padahal, Kota Tua sudah menjadi warisan sejarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Berita
Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Ritel
Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Berita
Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Berita
Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Fasilitas
Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Tips
Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Berita
Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Perumahan
Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Hunian
Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Perumahan
Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Berita
Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Berita
Berapa Banyak Tempat Sampah yang Harus Ditempatkan di Rumah?

Berapa Banyak Tempat Sampah yang Harus Ditempatkan di Rumah?

Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau