Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Harus Berguru ke Barcelona!

Kompas.com - 08/12/2014, 16:32 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KOMPAS.com - Jakarta tampaknya harus berguru ke Barcelona. Bukan tanpa alasan, sebab kota terbesar kedua di Spanyol setelah Madrid ini mengalami kemajuan pesat. Rancangan tata ruang dan wilayahnya didapuk sebagai terbaik di dunia.

Sejauh mata memandang, kita akan melihat taman yang dirancang dengan baik, pelestarian sejarah yang dikombinasikan dengan arsitektur inovatif, pasar tertutup di setiap sisi kota, perpustakaan dan pusat komunitas beserta jalan setapak untuk seluruh penduduk, serta area bersepeda.

Dibutuhkan hanya dua dekade bagi Barcelona untuk menciptakan perencanaan kota yang cerdas dan menjadi kota impian semua orang. Di kota yang sempat dijadikan judul lagu ciptaan Fariz Roestam Moenaf, "Cintaku di Barcelona" ini, seluruh penduduknya dapat mengakses Wifi  secara gratis di ruang publik. Wifi  ini melekat pada tiang lampu LED cantik, dan dilengkapi dengan kamera keamanan.

Fasilitas lainnya yang tidak kalah inovatif adalah adanya signage di trotoar yang membantu anak-anak menjangkau sekolah dengan aman tanpa pengawasan orang tua.

Warga kota juga dapat mengetahui peta mengenai Daerah Aliran Sungai (DAS), geologi, iklim, dan pola vegetasi. Penyususunan tugas-tugas zonasi, geologi, iklim dan pola vegetasi tersebut  diberikan kepada asosiasi arsitek setempat dan dipublikasi oleh majalah Quaderns.

Hal tersebut memungkinkan masyarakat mengidentifikasi tempat-tempat yang sesuai untuk transportasi umum, fasilitas umum, dan jalan. Studi ini juga membantu menentukan batas-batas lingkungan, kekuatan dan peluang Barcelona berdasarkan karakteristik alam dan buatan manusia.

Barcelona1/Flickr via Creative Commons license Jalur sepeda, sepeda umum, dan bis kota di Barcelona.

Kepala arsitek kota Barcelona, Vicente Guallart, ingin membangun perbaikan besar dengan melihat bibit-bibit potensial kota. Guallart dan timnya telah memiliki rencana berani. Mereka mereformasi subway menjadi jaringan terintegrasi utara-selatan dan timur-barat yang saling bersinggungan pada setiap tiga blok. Tujuannya adalah agar sebagian besar kota bisa diakses dengan hanya satu kepindahan (transfer angkutan publik). Mereka juga ingin membuat jalan-jalan di sekitar jalan arteri untuk pejalan kaki.

Guallart juga memiliki perhatian khusus untuk daerah-daerah pinggir kota di mana terdapat masyarakat yang berpenghasilan rendah, termasuk imigran. Ia akan menambah taman dan fasilitas, serta mensponsori jurusan desain pada lima sekolah arsitektur lokal untuk merenovasi area lingkungan rumah sendiri yang dilakukan secara teratur.

Tentu saja, dari keseluruhan desain Barcelona, masih ada kekurangannya, misalnya upaya untuk mengubah suatu daerah di tepi timur kota, Diagonal del Mar menjadi pusat bisnis. Kawasan ini menjadi ruang untuk acara-acara besar, pusat belanja, dan convention center. Meski begitu, secara keseluruhan, Barcelona terlihat tidak memiliki kesalahan.

Lalu, dari mana uang untuk membangun Barcelona seperti sekarang ini? Guallart mengklaim bahwa kepadatan penduduk kota memberikan keuntungan besar karena basis pajaknya tinggi.

Guallart yang menyelesaikan masa jabatannya selama enam bulan, antusias membangun Barcelona dalam menganalisis secara menyeluruh kondisi yang ada. Ia menganggap, gagasan untuk rencana perkotaan yang baik, datang dari pemahaman dan usaha untuk meningkatkan pola hidup warga kota tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau