Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia... Sembilan Bangunan Kontroversial Sepanjang Masa!

Kompas.com - 01/12/2014, 15:54 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

Bangunan ini resmi dibuka pada 1893 dan didedikasikan untuk kesuksesan wanita dalam seni dan kerajinan. Meskipun proyek pembangunannya sempat dihentikan, namun Sophia Hayden Bennett, lulusan wanita pertama dari Massachusetts Institute of Technology terus melakukan pembangunan sesuai rencana.

Bangunan ini mulai dikritik karena dianggap meremehkan bangunan lainnya yang dibangun oleh laki-laki melalui estetika feminin yang dimiliki perempuan. Bangunan tersebut menjadi pusat argumen tentang perlu adanya ruang untuk pekerjaan perempuan dan peran perempuan dalam arsitektur.

5. The "Walkie Talkie" at 20 Fenchurch Street (London, Inggris)/Rafael Vinoly Architects

The Walkie Talkie menimbulkan banyak perdebatannya setelah desainnya dibenci banyak orang. Struktur lengkung besarnya seperti balon kelebihan udara yang mau meledak.

Gedung ini berada di utara Sungai Thames dan di luar cluster utama menara London. The Walkie Talkie telah menyebabkan beberapa insiden tahun lalu dengan menghancurkan banyak benda di permukaan tanah akibat refleksi sinar matahari dari bangunan tersebut.

4. The Eiffel Tower (Paris, Prancis)/Gustave Eiffel

Menara terkenal ini berdiri bukan tanpa kontroversi. Eiffel mendapat kritik pedas dari berbagai kalangan di Paris yang berpendapat bahwa menara hanya akan menghancurkan keeleganan rencana kota Haussmann pada abad 19.

Atas dasar itu, meluaslah kampanye anti-menara dan mengatakan Menara Eiffel sebagai 'cerobong asap hitam raksasa' dan 'lampu jalan tragis.' Kalimat sindiran itu menampilkan kepala insinyur sipil Paris, Gustave Eiffel, di atas menara sebagai perwujudan dari apa yang diyakini menjadi kesalahan besar Kota Paris.

Toh, pembangunan menara itu terus berjalaan. Bahkan, hingga kini Eiffel menjadi ikon Paris dan telah dikunjungi hampir 250 juta orang sejak dibuka pertama kali pada 1889.

www.archdaily.com Ternyata, pembangunan gedung opera itu berjalan lambat dan melelahkan. Pada 1966, hampir 10 tahun dari pembangunan awal, pemerintahan baru New South Wales memberhentikan Utzon dari proyek dan mengakhiri gajinya, serta membekukan semua biaya dalam proyek.
3. Sydney Opera House (Sydney, Australia)/Jorn Utzon

Ada cerita tentang kemarahan, pemecatan, penolakan, skandal, kelebihan dana di balik pembuatan Opera House Sydney ini. Pada 1957, Jorn Utzon, dari Demark terpilih untuk merancang bangunan itu.

Desain Utzon sejatinya ditolak oleh komite pemilihan kompetisi, namun terselamatkan oleh juri dan arsitek Finlandia, Eero Saarinen. Proyek pembangunan Opera House Sydney hanya diberikan dana sebesar 18 juta dollar Australia atau sekitar Rp 186 miliar lebih dan akan selesai dalam 18 bulan.

Ternyata, pembangunan gedung opera itu berjalan lambat dan melelahkan. Pada 1966, hampir 10 tahun dari pembangunan awal, pemerintahan baru New South Wales memberhentikan Utzon dari proyek dan mengakhiri gajinya, serta membekukan semua biaya dalam proyek.

Posisi Utzon digantikan oleh arsitek Australia, Peter Hall yang memenangkan desain orisinal untuk Opera House Sydney. Peter menghabiskan dana sebesar 102 juta dollar Australia atau setara Rp 1 triliun lebih.

Peter total menghabiskan waktu enam tahun, karena proyek Opera House Sydney selesai dalam 16 tahun. Utzon pun tak pernah menyelesaikan bangunan ini, tapi ia mendapatkan permintaan maaf formal dari Opera House pada 1999.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau