Berdiri di atas tanah seluas 5 hektar, gedung tersebut merupakan ekstensi dari gedung Binus di Kemanggisan.
"Gedungnya iconic, mudah-mudahan bisa mendukung perkuliahan," ujar Managing Director Stephen Wahyudi Santoso pada jumpa pers di lantai 5 Binus Alam Sutera.
Stephen menuturkan, pembangunan gedung tersebut dibagi menjadi tiga fase. Fase pertama merupakan gedung ikonik yang menjulang setinggi 22 lantai. Gedung ini menampung 40 ruang kelas dan laboratorium.
"Fase kedua sekitar enam sampai delapan lantai, dan untuk ruang kelas juga. Fase ketiga untuk fasilitas pendukung. Pembangunannya dilakukan dalam waktu dekat," kata Stephen.
Untuk fase pertama, gedung tersebut memiliki luas 25.000 meter persegi. Jika ditambah dengan fase kedua dan ketiga, total luas keseluruhan gedung menjadi 60.000 meter persegi.
Awalnya, Harjanto mengaku tidak percaya gedung berbentuk unik tersebut dapat membantu jalannya perkuliahan.
"Saya sempat ragu melihat sketsanya. Naiknya ke atas pakai apa dengan 22 lantai," kelakar Harjanto.
Gedung Binus University Alam Sutera sudah mulai beroperasi sejak September 2014. Bangunan tersebut memiliki berbagai fasilitas dengan konsep zonasi yang teratur. Lantai semi-basement digunakan untuk keperluan parkir, building management dan utility room.
Adapun lantai pertamanya berfungsi untuk lobi utama, international lounge, pelayanan mahasiswa, bank, perpustakaan, serta beberapa ruang komunal mahasiswa. Lantai dua akan digunakan untuk fasilitas laboratorium non-komputer, misalnya BINUS TV, studio fotografi, data center, serta ruang simulasi jurusan hubungan internasional. Lantai tiga difungsikan untuk ruang kantor dan dosen. Sementara sisa lantai lainnya, dipakai untuk ruang kelas dan laboratorium.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.