Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia, Vietnam, dan Filipina Bakal Melesat!

Kompas.com - 14/10/2014, 13:46 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar properti Indonesia, bersama Vietnam, dan Filipina (IVF) diprediksi bakal semakin melesat. Hal tersebut dimungkinkan karena ekonomi yang prospektif, dan dukungan kondisi demografi.

Perekonomian IVF dengan populasi mencapai total hampir 430 juta jiwa telah menunjukkan pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) rerata 6 persen-7 persen setiap tahunnya selama kurun 2008-2013. Bila dianggap sebagai satu negara, IVF akan menduduki posisi ke-12 negara dengan perekonomian terbesar di dunia mencapai estimasi total 1,8 triliun dollar AS pada 2014.

"Kebijakan fiskal dan keuangan yang baik merupakan faktor yang sangat memengaruhi stabilitas makroekonomi, dan merupakan kunci penentu pertumbuhan," Executive Managing Director Cushman and Wakefield Asia Tenggara, Arsh Chaudry, di Jakarta, Selasa (14/10/2014). 

Arsh mengatakan, dengan tingkat risiko relatif terkontrol, kondisi IVF siap untuk satu pertumbuhan ekonomi yang cepat. Hal itu akan membuat total GDP ketiga negara tersebut mencapai total 5,0 triliun dollar AS pada 2025 mendatang.

"Tingkat pertumbuhan perekonomian IVF bersaing dengan perekonomian negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan)," ujar Arsh.

Indikasi di masa yang akan datang terlihat jelas bahwa IVF mempunyai posisi sangat baik untuk berkembang terus dan membentuk kelompok konsumen yang berdaya beli tinggi. Selain itu, kelompok IVF sekarang menjadi semakin atraktif bagi investasi asing, terutama karena Asia merupakan kunci penting dari strategi pertumbuhan global.

Secara umum, kelompok IVF juga menawarkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi karena tingkat keuntungan yang lebih tinggi juga, dibanding Eropa dan Amerika. Salah satu contohnya adalah subsektor perkantoran yang diprediksi dapat memberikan tingkat pengembalian antara 12 hingga 18 persen pada 5 tahun mendatang.

Selama lima tahun terakhir, medio 2008-2013, harga aset properti perkantoran komersial terapresiasi minimum 50 persen di Indonesia dan Filipina. Sementara itu, di Vietnam apresiasinya sedikit lebih rendah.

Terciptanya lapangan pekerjaan dengan kompensasi yang lebih tinggi ikut memengaruhi kondisi tersebut dan membentuk kelas menengah yang lebih mampu. Dengan tingkat pendapatan semakin tinggi, negara-negara IVF diperkirakan akan menjadi rumah bagi 200 juta konsumen dengan kemampuan belanja memadai pada 2025. Hampir 40 persen dari total populasi akan memiliki kemampuan belanja lebih dari kebutuhan dasar.

Lebih dari 80 persen pertumbuhan pada prime spending group antara 2013-2025 merupakan bukti adanya kesempatan pertumbuhan pasar yang ditawarkan oleh perekonomian negara-negara IVF dengan syarat tersedianya berbagai produk yang akan mendukung permintaan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau