Setidaknya itulah yang dipaparkan oleh Ali Hanafia Lijaya, Direktur dan Member Broker 21 Century Pertiwi, dalam diskusi bertajuk "Prospek Bisnis Properti di Era Pemerintahan Baru, Peluang dan Tantangan" di Jakarta, Kamis (4/9/2014).
"Akan banyak masuk pengembang dan broker asing. Mau enggak mau, mereka (pengembang lokal) mesti hadapi itu kalau mau tetap hidup," kata Ali.
Ali menambahkan, kedatangan developer dan investor asing nantinya akan memberi dampak positif bagi kemajuan lahan bisnis di Indonesia, khususnya bisnis properti. Kehadiran AFTA pada 2015 nanti juga akan membuat para investor lokal tidak manja dan memiliki daya saing tinggi terhadap para investor asing.
"Para pengembang lokal mesti mengubah pola pikir dan etos kerja mereka jika tidak mau dijajah oleh bangsa asing," jelas Ali.
Kemudian Ali juga berpesan bahwa Indonesia harus siap menghadapi AFTA, AEC, dan MEA pada 2015 nanti karena pada dasarnya ketiga hal tersebut sudah dipersiapkan sejak lama. Jika Indonesia mampu menghadapinya, lanjut dia, bukan tak mungkin kondisi perekonomian Indonesia akan membaik.
Seperti disebutkan sebelumnya, Ali juga mengatakan bahwa besarnya peluang investor asing menancapkan kukunya di Indonesia membuat khawatir para investor lokal. Terkait hal itu, dia menganggapnya sebagai hal positif bagi bisnis properti di Indonesia.
Menurut Ali, kehadiran investor asing akan mampu membuat investor lokal menjadi tidak manja dan memiliki daya saing kuat. Keterlibatan investor asing pada era pemerintahan Jokowi-JK dinilai akan menghilangkan segala macam hal buruk, seperti birokrasi berbelit dan pungutan liar, yang sering terjadi di mana-mana.
"Saya rasa Jokowi-JK akan memangkas semua regulasi yang mempersulit dan menghambat," pungkas Ali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.