Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pentingnya Mengganti Bantal Tiap Enam Bulan

Kompas.com - 06/08/2014, 16:44 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Bantal merupakan salah satu unsur kamar tidur yang hampir tidak pernah diganti oleh pemiliknya. Padahal, Direktur Sleep to Live Institute, Robert Oexman, menegaskan, bahwa bantal perlu diganti setiap enam bulan sekali. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan tungau debu dan jumlah berbagai serangga dan binatang kecil yang bersemayam di dalam bantal tersebut.

Berbeda dari matras, alasan untuk mengganti bantal sebenarnya lebih sederhana. Jika matras dikhawatirkan akan kehilangan kemampuannya menyangga tubuh, bantal dikhawatirkan akan penuh serangga dan kotoran. Kotoran, minyak, dan sel kulit mati "terjebak" di dalam bantal. Selain menarik serangga, hal ini rupanya membuat penggunanya bisa terkena jerawat.

"Anda tidak bisa melihat mereka (tungau debu), tapi mereka terkonsentrasi di tempat manusia, seperti tempat tidur dan karpet," ujar Mark R. Neustrom, dari Kansas City Allergy and Asthma Associates.

Tungau debu juga bisa berakibat buruk bagi pengguna bantal yang memiliki alergi. Namun, berbeda dari alergen lain, seperti bulu kucing, reaksi terhadap tungau tidak ditularkan melalui udara. Gejala alergi terkuat hanya terjadi di pagi hari, ketika bangun tidur. Jika hal ini menimpa Anda, kemungkinan peralatan tidur Anda terkena tungau debu.

Selain mengganti bantal, sekadar mencuci seprai juga membantu. Oexman mengungkapkan, cobalah mencuci seprai, sarung bantal, dan bantal itu sendiri secara berkala.

Membeli bantal pun sebaiknya tidak sembarangan. Ingatlah bahwa bantal harus mengisi ruang di antara kepala dan bahu selama penggunanya tidur. Bantal sempurna merupakan bantal yang mampu memposisikan kepala penggunanya sejajar ketika tidur dalam posisi kesukaannya.

Bagi pengguna yang suka tidur tengkurap atau tidur dengan cara terlentang seperti biasa, mereka membutuhkan bantal lebih tipis. Sementara, mereka yang tidur menyamping butuh bantal lebih tebal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau