Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

Pilih Investasi Reksadana atau Properti?

Kompas.com - 23/06/2014, 16:47 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekadar hidup dari penghasilan tiap bulan kini tidak lagi cukup bagi sebagian orang. Berinvestasi menjadi cara yang dipilih untuk kesejahteraan keluarga, atau kepastian di hari tua. Namun, jenis investasi apa yang cocok dan terbaik?

Chairman IARFC Indonesia dan Senior Financial Advisor, Aidil Akbar membandingkan dua moda investasi yang banyak diincar masyarakat yakni reksadana dan properti.

"Reksadana itu menjadi salah satu pilihan investasi yang lebih simpel, lebih layak, dan lebih cepat. Cuma kemudian, tidak hanya investasi, kita mengharapkan kenaikan pengembalian (return), tapi bisa juga ada return income. Nah, itu hanya bisa didapatkan dari investasi properti," ujar Aidil dalam acara seminar finansial yang diselenggarakan Sinarmas Land di Jakarta, Senin (23/6/2014).

Aidil mengaku, dia memulai investasi properti dengan mengumpulkan modal dari reksadana. Karena itu, kedua investasi ini harus saling mengisi. Sebagai perencana keuangan, Aidil menyarankan kliennya untuk memiliki semua jenis investasi. Agar ketika terjadi hal-hal tidak terduga, investor masih memiliki jalan keluar.

"Saya saja main properti diawali dengan investasi reksadana dulu. Baru ketika dananya sudah terkumpul, sebagian dipakai buat uang muka, dan sebagainya, kemudian larinya ke properti. Saya hanya pegang 30 persen investasi properti karena masalah likuiditas. Karena, kalau dari financial planner musti ada emergency fund, dana likuid, dan itu ada rasio yang disebut dengan liquid asset to total asset ratio. Harus ada rasio tertentu yang kita pegang dalam investasi kita," terangnya.

Aidil menyimpulkan bahwa dari kedua investasi, tidak ada yang lebih unggul. Keduanya, atau bahkan semua jenis investasi, saling melengkapi. Namun begitu, dia tidak menampik bahwa investasi properti bisa sangat menjanjikan sebagai investasi jangka panjang. Terutama, jika investasi properti tersebut dilakukan di lokasi yang tepat.

"Tapi dalam jangka panjang memang di beberapa lokasi tertentu, investasi properti menjanjikan. Bahkan, tiga sampai lima tahun terakhir ini bukan naik lagi, ini meledak. Saya ngalamin sendiri," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com