Lantas, seperti apa megaproyek yang memaksa kedua negara jiran ini "bersitegang"?
Forest City merupakan hasil kolaborasi strategis antara pengembang Tiongkok, Country Garden Holdings Co Ltd dengan Kumpulan Prasarana Rakyat Johor (KPRJ). Tak tanggung-tanggung, total luas lahan yang dibutuhkan untuk megaproyek ini 2.092 hektar.
Forest City digadang-gadang bakal menjadi proyek reklamasi terbesar di Malaysia. Di dalamnya mencakup hunian mewah, properti komersial pusat belanja, resor, hotel, perkantoran, taman, destinasi rekreasi, dan lain-lain.
Tak mengherankan bila proyek raksasa ini membuat Singapura gempar. Pasalnya, lokasi proyek dekat dengan jalur persimpangan kedua (second link) menuju Singapura. Selain itu, Forest City dirancang sebagai ikon dan pusat wisata baru.
Terlebih, pemerintah Johor akan mempertimbangkan proyek reklamasi tersebut menjadi zona bebas bea terbesar di Malaysia, memanfaatkan kedekatannya dengan Singapura.
Lokasi pembangunan ini juga tak jauh dari proyek multimiliar dollar milik taipan Singapura, Peter Lim, bertajuk Motorsports City yang mencakup trek balap Formula 1, ruang pamer, tempat hiburan, dan hanggar mobil sport seluas 109 hektar.
Country Garden tercatat memiliki dana internal senilai Rp 4.223 triliun per 30 Juni 2013. Sementara KPRJ merupakan lengan investasi pemerintah negara bagian Johor. KPRJ memiliki 30 persen saham di Iskandar Waterfront Holdings Sgn Bhd (IWH) dan berkuasa atas lahan seluas 1.619 hektar di Iskandar Malaysia.
Country Garden sendiri sebelumnya sudah terkenal di wilayah Iskandar. Mereka menggarap Country Garden @ Danga Bay dengan nilai investasi Rp 37 triliun. Ini merupakan proyek perdana mereka yang mencakup kondominium sebanyak 9.000 unit tahun lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.