Satu di antaranya mengadakan perubahan nama dan logo, dari sebelumnya PT Paramount Land menjadi PT Paramount Enterprise. Logo baru yang diadopsi berbentuk 9 pilar, melambangkan kekuatan dan struktur perusahaan yang kokoh. Angka sembilan sendiri merupakan angka tertinggi.
Presiden Direktur PT Paramount Enterprise, Ervan Adi Nugroho, mengatakan logo 9 pilar membentuk segitiga selaras dengan cita-cita perseroan mencapai prestasi tinggi.
"Nama Paramount sendiri artinya gunung tertinggi," sambung dia dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (18/6/2014).
Ervan menambahkan, dengan ekspansi tahun ini, target penjualan tahun 2014 bisa mencapai Rp 3 triliun atau meningkat 10 persen dari realisasi tahun lalu.
Selain mengganti nama dan logo perusahaan, Paramount juga melansir klaster Montana seluas 4 hektar yang terdiri atas 140 unit dengan luas tanah 60-96 meter persegi dan luas bangunan 80-120 meter persegi. Investasi klaster ini senilai Rp 150 miliar.
"Konsep klaster ini real estat. Kami menargetkan penjualan Rp 210 miliar," ujar Ervan.
Setiap bulan, lanjut dia, perseroan berencana membangun enam klaster baru lagi, serta pengembangan pasar ke luar kawasan Jadebotabek. Paramount sedang membangun residensial seluas 9 hektar di Semarang, Jawa Tengah, dua unit hotel di Surabaya, Jawa Timur, dan satu unit hotel di Bali.
"Pembangunannya sedang berjalan," tambahnya.
Selain bidang properti, PT Paramount Enterprise juga merambah sektor fisheries atas nama Paramount Fishing Indonesia dan Indomarind, courier services, energi alternatif berupa power plant, dan investasi strategis lainnya.