Namun, menurut Direktur Utama PT Wika Realty, Budi Sadewa, sebagai BUMN yang dituntut menghasilkan profit sekaligus juga berperan sosial, Wika masih konsisten membangun hunian murah bagi kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Meskipun tidak mudah mencari lahan murah untuk membangun hunian terjangkau di Jakarta.
"Ya memang sesuai peraturan harus demikian. Hunian berimbang satu, dua, tiga, itu ya. Itu kita jalankan tapi memang belum bisa dalam satu lokasi yang sama. Tapi masih pada area yang mungkin dikembangkan. Hanya tidak dalam satu lokasi," ujar Budi di Jakarta, Rabu (18/6/2014).
Budi menandaskan, kota-kota besar seperti Jakarta pun membutuhkan rumah murah. Hanya, dengan harga tanah yang melambung tinggi, hal tersebut tidak mungkin dilakukan.
"Untuk membangun rumah sederhana di Jakarta, di mana tanah bisa dibeli? Kecuali pemerintah menyediakan tanah untuk masyarakat," imbuhnya.
Tanah, kata Budi, menjadi satu-satunya hal yang mengganjal dalam pembangunan rumah bagi MBR, terutama bagi Wika Realty. Sebenarnya, jika ada campur tangan pemerintah, masalah ini bisa terselesaikan.
"Masalahnya ada di penyediaan tanah, dengan harga yang sesuai untuk MBR. Selain itu tidak ada masalah lain. Kalau kita dapatkan tanah yang harganya murah, kemudian kita bisa jual sesuai dengan batasan MBR tadi, tidak ada masalah. Masalahnya sekarang ini kita sulit mencari tanah yang sesuai untuk masyarakat. Kesulitannya di situ," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.