Sementara Dalian Wanda, yang memiliki hotel, properti komersial dan department store, akan membangun hotel mewah dengan kapasitas 160 kamar di London sebagai bagian dari investasi mereka di proyek perumahan dengan nilai total Rp 13,9 triliun.
Nilai investasi tersebut akan bertambah menjadi 3 miliar poundsterling (Rp 59,7 triliun) untuk proyek-proyek regenerasi di seluruh Inggris. Perdana Menteri Inggris, David Cameron, memastikan hal itu saat bertemu dengan pemimpin Wanda, Wang Jianlin.
Mitra lokal
Meski sangat ekspansif dan agresif, sangat disayangkan sebagian besar pengembang Tiongkok tersebut buta lapangan. Mereka pergi ke negara-negara Eropa dan Amerika Serikat tanpa bekal apapun. Tidak mempersiapkan diri dengan sejumlah rancangan dan platform serta informasi cukup mengenai kondisi aktual negara yang dibidiknya.
Berekspansi ke mancanegara tanpa pengembangan platform dan sistemkerja, akan membuat pengembang Tiongkok harus bergantung pada konsultan dan kontraktor asing. Itulah sebabnya Vanke memutuskan untuk bekerjasama dengan mitra domestik yang kuat seperti Tishman Speyer di San Francisco dan Hines di New York.
"Setiap orang harus membayar biaya pendidikan ketika memasuki pasar luar negeri. Pengembangan properti adalah bisnis lokal di setiap negara. Jadi kita mengikat dengan mitra lokal untuk membantu menyelesaikan konstruksi dan isu-isu lainnya," kata Kepala Eksekutif Vanke, Yu Liang.
Direktur Pelaksana AMP Capital Australia, Loiuise Manson, memperingatkan risiko lainnya yakni peraturan perencanaan yang ketat. "Kadang-kadang mereka mengabaikan atau melupakan, dan kemudian dapat menjadi kejutan bahwa diperlukan waktu lima tahun untuk melakukan pembangunan... itu bukan proses lima atau enam bulan," ujarnya. Berbeda dengan di Tiongkok sendiri, mereka biasanya bisa menjual proyek enam bulan setelah mendapatkan izin pengolahan peruntukan lahan.