Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Karena LTV, Penjualan Rumah Turun Drastis"

Kompas.com - 04/06/2014, 13:51 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/40/DKMP mengenai peraturan loan to value (LTV/rasio kredit terhadap nilai agunan) dituding menjadi penyebab turunnya kinerja penjualan rumah tahun ini.

Direktur PT Ciputra Surya Tbk. (CTRS), Nanik J Santoso, mengungkapkan hal tersebut saat paparan publik kinerja perseroan di Jakarta, Selasa (3/6/2014).

Menurut Nanik, kebijakan LTV menjadi pemicu utama merosotnya tingkat penjualan. "Kebijakan LTV ini menyebabkan likuiditas berkurang, bank membatasi pembiayaan properti. Selain itu, tingkat suku bunga KPR juga tinggi, ini yang menyebabkan pembeli berpikir dua kali khususnya first home buyer," kata dia.

Lebih lanjut Nanik memaparkan, selama 2013, pembeli yang memanfaatkan fasilitas KPR juga berkurang menjadi 46,8 persen dari sebelumnya 50,7 persen.

Mencermati fenomena tersebut, CTRS kemudian menargetkan penjualan marketing tahun ini tidak sebesar tahun lalu, yakni Rp 2,22 triliun. Angka ini merosot 30 persen lebih rendah ketimbang realisasi tahun 2013 senilai Rp 3,23 triliun.

"Hingga akhir Mei 2014, realisasi penjualan marketing CTRS masih 30 persen atau Rp 660 miliar. Itu artinya di bawah target," ujarnya.

Tahun ini, CTRS membukukan pendapatan Rp 1,26 triliun atau meningkat 20 persen dibanding 2012 (Rp 1,05 triliun). Sedangkan laba bersih meroket 46 persen dari Rp 274 miliar menjadi Rp 399 miliar.

Laba bersih tahuj ini diperkirakan mengalami kenaikan secara proporsional seiring pertumbuhan penjualan pada 2013 sebesar 35 persen menjadi Rp 3,23 triliun ketimbang 2012 sebanyak Rp 2,40 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com