Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Canggih, Mumbai Bangun "Landmark" Pembersih Udara Kota

Kompas.com - 12/05/2014, 11:15 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com -- India tak ingin ketinggalan dari negara lain dalam hal pengembangan pencakar langit. Setelah mencuat sebagai salah satu negara penting yang maju dalam bidang teknologi, riset, dan ilmu pengetahuan, India mulai merintis gedung-gedung jangkung di pusat-pusat kota.

Terbaru adalah Grove Towers milik Space Ornate, yang baru saja memulai peletakan batu perdana konstruksi. Tak main-main, Space Ornate bekerja sama dengan tim arsitek kelas dunia asal Denmark, 3XN. Mereka mendesain gedung ini berbeda dengan pencakar-pencakar langit di negara lain. Grove Towers Mumbai laksana pepohonan yang saling menjalin satu sama lain.

Inspirasi desain gedung seluas 77.000 meter persegi ini berasal dari alam India dan hutan mangrove Mumbai. Tampilan visualnya mirip dengan kelompok batang bakau yang erat terjalin di dasar lahan, untuk kemudian tumbuh ke atas menjadi dua menara multifungsi. Dua menara ini terhubung oleh sebuah podium dengan akses pemandangan Samudra Hindia. Grove Towers mengintegrasikan ruang ritel di lantai dasar, hotel, dan hunian.

3XN Grove Towers Mumbai
Direktur Kreatif 3XN Kim Herforth Nielsen mengatakan, desain ini mampu menciptakan nuansa yang istimewa dan berbeda untuk masyarakat Mumbai. Kota ini memiliki kekuatan dalam segala aspek kehidupan. "Saya ingin ini menjadi sebuah komunitas vertikal yang membawa kita tumbuh bersama," ujar Kim.

Selain itu, Grove Towers dijadikan sebagai model GXN, sebuah inovasi 3XN dalam proses desain.  Fasadnya dirancang sedemikian rupa agar mampu mengurangi terik matahari langsung secara signifikan, tetapi dapat memaksimalkan ventilasi alami. Lebih dari 2.500 meter persegi dialokasikan sebagai kebun vertikal yang berpotensi dapat menurunkan kadar CO2 di lingkungan yang lembab dan padat serta membersihkan udara Mumbai. Gedung ini juga ditujukan untuk mendapatkan sertifikasi emas LEED.

Duta Besar Denmark untuk India, Freddy Svane, yang menghadiri prosesi groundbreaking, menambahkan, Grove Towers menyoroti potensi yang tak terbatas dalam menggabungkan keterampilan arsitektur kelas dunia Denmark, serta teknik dan teknologi canggih India.

"Grove Towers adalah tengara ikonik India yang benar-benar dapat mengubah cakrawala Mumbai," ujar Svane.

Proses konstruksi Grove Towers diperkirakan memakan waktu sekitar 3 tahun. India sendiri saat ini sedang membangun delapan supertall (pencakar langit dengan ketinggian di atas 300 meter). Dari jumlah ini, enam di antaranya berada di Mumbai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com