Kehadiran Waldorf Astoria sebagai merek eksklusif Hilton Hotel and Resorts, menggenapi hotel mewah sejenis. Sebut saja, Raffles Hotel, The Ritz Carlton, JW Marriott, Westin, Fairmont, Grand Hyatt, St Regis, Langham Hotel, Sheraton, dan Luxury Collection. Di Bali lebih banyak lagi merek-merek eksklusif bertebaran. Contohnya saja Bvlgari.
Sementara Australia? The Ritz Carlton Hotel dan Far East Consortium baru saja menandatangani kesepakatan untuk pengembangan hotel ini di Perth. Kesepakatan tersebut digadang-gadang sebagai kembalinya jaringan hotel mewah ini ke pangkuan Australia.
President and Chief Operation Officer The Ritz Carlton, Herve Humler, mengatakan, kembalinya fasilitas mewah legendaris The Ritz Carlton untuk melayani Perth sebagai pasar terbesar di Australia Barat.
"Kami memiliki mitra yang besar, Far East Consortium dan berharap hotel ini dapat dilakukan pada tahun 2018 mendatang," ujar Humler.
Berkolaborasi dengan Pemerintah Australia Barat dan Metropolitan Redevelopment Authority (MRA), Far East Consortium akan membangun The Ritz Carlton sebanyak 204 kamar, untuk menggenapi apartemen yang berada di jantung pengembangan Elizabeth Quay di tepi pantai Perth. Lokasi hotel mewah ini juga berdekatan dengan Perth Convention and Exhibition Center.
Untuk diketahui, Elizabeth Quay adalah destinasi global yang kerap dikunjungi wisatawan asing berkantong tebal. Selain itu, Elizabeth Quay juga pusat kegiatan bisnis Perth. Sementara Perth sendiri merupakan ibu kota Australia Barat dan diakui oleh Economist Intelligence Unit sebagai kota paling layak huni nomor 9 di dunia.
Perth memiliki reputasi sebagai kota dengan masa depan paling cerah. Kunjungan wisatawannya sebanyak 7 juta per tahun. Kontribusinya di sektor perekonomian juga sangat signifikan, hampir 50 persen dari total nilai ekspor Australia.
Kehadiran The Ritz Carlton Perth ini akan menambah sebanyak 44 hotel dan resor, hingga 2018 mendatang.