Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekayasa Pembiayaan, Trik Pengembang Cetak Penjualan

Kompas.com - 12/02/2014, 16:25 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

CIKARANG, KOMPAS.com - Kreativitas dan terobosan memang diperlukan untuk menyiasati perlambatan pertumbuhan sektor properti. Terlebih pada tahun 2014 ini, saat kegiatan politik berlangsung sejak awal tahun hingga Oktober nanti. 

Komisaris Utama ISPI Group, Preadi Ekarto, mengungkapkan, sedikit banyak situasi politik akan memengaruhi kegiatan bisnis sektor properti. Apalagi sejak pertengahan 2012 dan September 2013, pemegang otoritas keuangan memberlakukan kebijakan untuk mendinginkan pasar melalui berbagai aturan pembatasan KPR Inden, kenaikan suku bunga, dan juga loan to value (rasio antara nilai kredit atau pembiayaan yang dapat diberikan bank terhadap nilai agunan berupa properti pada saat pemberian kredit atau pembiayaan).


"Kami dituntut untuk lebih kreatif. Tidak saja dalam menciptakan produk unggulan yang dapat menaklukkan pasar, melainkan juga melakukan rekayasa pembiayaan. Untuk itulah kami menciptakan skema pembiayaan agar dapat mempertahankan produksi rumah setiap tahun," urai Preadi kepada Kompas.com, Rabu (12/2/2014). 

Rekayasan pembiayaan tersebut berupa KPR Palazzo yaitu cara instan untuk mendapatkan properti selama 36 bulan, terutama hunian. Skema ini memungkinkan konsumen mencicil pembayaran kepada pengembang dalam jumlah dan masa tenor tertentu dengan suku bunga kompetitif. 

"Dengan kata lain, kami membebaskan konsumen untuk memilih opsi pembiayaan rumah yang dibelinya dengan cara tunai bertahap. Memang cara ini membuat cashflow kami sedikit lama, namun ini harus ditempuh, supaya pasar dapat menyerap produk kami," jelas Preadi. 

Adapun properti yang bisa diakses konsumen dengan fasilitas KPR Palazzo adalah semua jenis residensial dan komersial. Harga residensial yang ditawarkan ISPI Group adalah serentang Rp 300 juta-Rp 1 miliar dan komersial Rp 1,3 miliar per unit.

Sejatinya, skema pembiayaan ini bukan hal baru. Namun, imbuhnya, setidaknya dapat membantu pembeli yang tidak memiliki data lengkap untuk mengakses lembaga keuangan perbankan (tidak bankable) dan calon pembeli rumah kedua. 

"Oleh karena itu, kami hanya mengalokasikan sekitar 20 persen pembiayaan dengan fasilitas KPR Palazzo dari total pembiayaan lainnya seperti KPR masa tenor panjang hingga 15-20 tahun," tandas Preadi. 

Hal yang sama juga dilakukan Ciputra Group atas proyek CitraGran, Cibubur. Pengembang ini menyediakan alternatif pembiayaan dan kemudahan cicilan uang muka 30 persen melalui developer.

Hal tersebut diakui terbukti efektif. Penjualan mengalami kenaikan 20 persen. Kontribusi terbesar berasal dari unit-unit rumah dengan luas 120-200 meter persegi dan kavling seluas 200-300 meter persegi.

Saat ini, CitraGran tengah memasarkan klaster Lake At The Dense, The Grassmere, Flinder Park, Aversa Park dan Spring Lake. Harga jual berjenjang mulai dari Rp 900 juta hingga Rp 4 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com