KOMPAS.com - The Carbon Baloon Chair atau Kursi Balon Karbon mulai dikenal di Eropa semenjak kehadirannya dalam pameran seorang arsitek dari Belanda, Marcel Wanders, di Museum Stedelijk, Amsterdam, Belanda, pekan lalu. Di tangan Wanders, balon pun mampu menjadi bahan pembuat kursi.
Kursi karya Wanders ini hanya memiliki bobot 800 gram. Rangka kursi dibuat dari balon pesta yang diisi penuh dengan udara. Balon tersebut kemudian dilapisi dengan serat karbon dan diperkuat dengan resin epoksi.
Sementara itu, jaring yang digunakan sebagai permukaan untuk diduduki dibuat dari serat karbon. Sama seperti rangkanya, serat tersebut juga diperkeras dengan resin.
www.dezeen.com Kursi karya Wanders ini hanya memiliki bobot 800 gram. Rangka kursi dibuat dari balon pesta yang diisi penuh dengan udara. Balon tersebut kemudian dilapisi dengan serat karbon dan diperkuat dengan resin epoksi.
Proyek ini tidak hanya sekedar proyek iseng. Marcel Wanders seolah menantang desainer-desainer lain di seluruh dunia untuk menciptakan produk ringan, ramah lingkungan, dan kuat. Hal ini juga dinyatakan oleh studio yang menaungi Marcel Wanders.
"(Kursi Balon Karbon) dibuat oleh Marcel sebagai tantangan kepada para desainer untuk menciptakan kursi teringan di dunia," ujar studio.
"Bekerja dengan karbon disukai oleh Marcel karena kemungkinan menekan beratnya. Kursi ini membutuhkan lebih sedikit material, menghasilkan lebih sedikit limbah, dan sangat kuat," tambahnya.
www.dezeen.com Proyek ini tidak hanya sekedar proyek iseng. Marcel Wanders seolah menantang desainer-desainer lain di seluruh dunia untuk menciptakan produk ringan, ramah lingkungan, dan kuat.
Siapa pun yang melihat kursi ini juga masih dapat melihat karakteristik material pembuatnya, yaitu balon. Bagi mereka yang mengenal karya-karya Wanders, kursi ini juga mengingatkan pada Kursi Anyam atau Knotted Chair yang dibuat dari benang anyam dan dilapisi juga dengan resin. Kursi tersebut menjadi ikon yang memperkenalkan Wanders pada dunia desain internasional di tahun 1996.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.