Adalah Wolfhard Leichnitz, mantan kepala eksekutif IVG, perusahaan properti berbasis di Jerman, bersama tiga rekannya dituntut membayar kerugian yang diderita IVG masing-masing senilai 7 juta euro atau ekuivalen dengan Rp 115,6 miliar.
IVG terpaksa menuntut mereka karena harus menanggung kerugian. Celakanya, kondisi keuangan IVG pincang sehingga harus mengajukan perlindungan terhadap sejumlah krediturnya pada Agustus lalu.IVG menyalahkan kuartet tersebut atas kerugian yang timbul setelah mereka membeli gedung pencakar langit bernama Gherkin pada awal 2007 silam atau setahun sebelum krisis moneter.
Kasus ini berawal saat IVG dan Fund Manager Inggris, Evans Randall membeli gedung tersebut senilai 600 juta poundsterling (Rp 11,7 triliun) plus 30 juta poundsterling (Rp 558,7 miliar) biaya transaksi kepada Swiss Re. Nama terakhir merupakan pengembang gedung setinggi 180 meter itu.
Gherkin direncanakan akan digunakan sendiri sebagai basis operasional IVG (woner occupied) di London, Inggris.
Namun, seiring berjalannya waktu, IVG menderita kerugian akibat terus merosotnya nilai gedung ini, karena sepi penyewa. Sementara IVG sendiri masih mengendalikan sejumlah bisnisnya di Jerman.
Satu-satunya hal tersisa yang membanggakan adalah, Gherkin merupakan gedung ikonik yang berpotensi mendatangkan keuntungan. Bersama The Walkie Talkie, Cheesegrater dan Shard, Gherkin punya kekuatan jika tingkat okupansinya penuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.