Dimulainya pembangunan Pertamina Energy Tower pada Senin (9/12/2013), mengonfirmasi sejumlah analisa bahwa segmen perkantoran Jakarta memang sedang melesat pertumbuhannya. Kendati menara ini bakal difungsikan sebagai kantor pusat PT Pertamina (Persero) atau owner occupied, tetap saja mencuatkan optimisme bahwa sektor properti perkantoran Jakarta, tengah dalam masa puncak kejayaan.
Pertamina Energy Tower yang berada di kawasan Rasuna Epicentrum, Kuningan, tak sendiri. Pencakar langit yang menjulang 530 meter dan berisi 99 lantai tersebut akan ditemani oleh Cemindo Tower di Rasuna Said, Kuningan, dan Thamrin Nine Tower 1 di Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Nama pertama merupakan ruang perkantoran Grade A yang terintegrasi dengan hotel mewah yang dikelola rantai internasional Starwood dengan bendera Westin.
Menurut Associate Director Cushman and Wakefield Indonesia, Elliott Hawkins, Cemindo Tower dipastikan memiliki ketinggian 300 meter dan merupakan salah satu supertall di Jakarta yang menyasar segmen pasar kelas atas.
"Perusahaan yang akan mengisi bangunan ini pun nantinya level atas. Mereka bergerak di sektor jasa, telekomunikasi, perbankan, asurasnsi dan lain-lain. Cemindo Tower akan beroperasi pada kuartal ketiga atau keempat 2014 mendatang. Saat ini progres pembangunannya sudah mencapai struktur tahap akhir," papar Hawkins kepada Kompas.com, Senin (9/12/2013).
Sektor perkantoran Jakarta, lanjut Hawkins, memang tengah dibanjiri permintaan, baik dari perusahaan domestik maupun mancanegara (multinasional). Walhasil, pengembangan menara perkantoran tak terelakkan.
Sementara Thamrin Nine Tower 1 yang dikembangkan oleh PT Putragaya Wahana, akan menghimpun 71 lantai dengan ketinggian bangunan 330 meter. Menara ini terbagi atas dua fungsi yakni perkantoran dan hotel. Perkantoran menempati 45 lantai pertama, sedangkan hotel menempati lantai 46 ke atas.
Menurut Project Manager Putragaya Wahana, Tony Lie, pihaknya menggandeng Grup Hilton Hotels and Resorts sebagai pengelola hotelnya.
"Jumlah kamar hotel yang akan dikembangkan sebanyak 200 unit, bendera Hilton yang kami bawa adalah level termewah," ucap Tony.
Dengan dibangunnya perobek-perobek langit tersebut, Jakarta akan mengoleksi tiga supertall (pencakar langit dengan ketinggian mulai dari 300 meter atau lebih) sekaligus secara berurutan. Disesuaikan dengan waktu penyelesaian, maka hingga 2020 mendatang cakrawala Ibukota Indonesia ini akan dihiasi Cemindo Tower, Thamrin Nine 1 Tower dan Pertamina Energy Tower.
Sementara Signature Tower Jakarta (STJ) yang merupakan calon megatall (bangunan dengan ketinggian di atas 600 meter), baru akan memulai konstruksinya pada Agustus 2014. Saat ini, pencakar langit yang mengangkasa 638 meter dan menghimpun 111 lantai tersebut masih dalam tahap rancangan block plan dan akan disidangkan di Tim Penilai Arsitektur Kota (TPAK), Januari mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.