Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia "Pancing" Investor di Hong Kong

Kompas.com - 04/11/2013, 13:40 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur dari PTSarana Multi Infrastruktur (SMI), Emma Sri Martini, menyatakan Indonesia harus menyadari pentingnya kapasitas perkembangan infrastruktur yang dapat menjamin pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif. Upaya pemerintah mengembangkan dan mengimplementasikan masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) harus dibuktikan dengan mempercepat pembangunan infrastruktur negara.

"Mengingat skala investasi yang dibutuhkan dalam membangun infrastruktur suatu negara, sangat penting untuk meningkatkan kerjasama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, usaha milik negara dan sektor swasta," kata Presiden Direktur dari PT.Sarana Multi Infrastruktur (SMI), Emma Sri Martini, dalam siaran pers Indonesia Investment Forum 2013 di Jakarta, Senin (4/11/2013).

Sri menilai, Indonesia Investment Forum yang akan digelar di Hong Kong pada 7 November 2013 nanti sangat penting karena membahas berbagai peluang investasi usaha di Indonesia. Ia juga mengakui, dialog umum antara pemerintah Indonesia, perusahaan independen di Indonesia sebagai target investasi dan investor global di forum ini dapat diandalkan.

"Tentu untuk menciptakan pengertian terkait peluang bisnis di Indonesia, yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah para investor untuk berinvestasi di Indonesia," ujarnya.

Sri mengatakan, sebagai perusahaan keuangan infrastruktur milik pemerintah melalui Kementrian Keuangan RI, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI menawarkan posisi unik dalam mempromosikan penyediaan dana infrastruktur nasional melalui kerjasama dengan lembaga keuangan swasta dan multilateral. Sejak berdiri 2009 silam, SMI hanya butuh 4 tahun untuk berpartisipasi dalam berbagai proyek pembangunan infrastruktur listrik di Indonesia, irigasi dan waterway (angkutan sungai), cadangan air, transportasi serta sektor jalan tol.

Tahun ini tercatat total pembiayaan SMI tumbuh sebesar 40,12% di 2013 (pada 6 Oktober 2013), mencapai Rp 3,112 miliar dari Rp 2,221 miliar pada Desember 2012 lalu. Total proyek yang telah dibiayai senilai Rp 27 trilliun dan menciptakan efek ganda sebanyak 10,9 kali.

Sementara itu, menurut Christovita Wiloto, Founder & Chairman Indonesia Investment Forum menjelaskan, saat ini Indonesia merancang target Rp 390 trilliun untuk investasi di akhir 2013 dan Rp 506 trilliun di 2014 mendatang. Dengan GDP diperkirakan akan bisa mencapai 1 triliun Dolar AS tahun ini, Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara.

"Kendati dipengaruhi oleh krisis keuangan global, dibandingkan negara tetangga, perekonomian Indonesia tumbuh 6,3 persen pada semester pertama tahun ini dan ini menjadikan Indonesia sebagai pertumbuhan ekonomi G20 tercepat setelah Cina," ujar Christovita.

Ia mengatakan, perekonomian Indonesia berkembang 6,5 persen pada 2011 dan diperkirakan akan berkembang lagi 6,3 persen tahun ini.

"Ekspansi perekonomian di masa mendatang kita harapkan dapat lebih menumbuhkan inklusif nominal GDP per kapita yang diharapkan dapat naik 4 kali lipat di 2020 nanti," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau