Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2014, Puncak Sektor Properti

Kompas.com - 04/09/2013, 11:12 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurang empat bulan lagi, tahun 2013 akan berakhir. Tahun ini disebut-sebut sebagai bagian dari siklus seller's market (pasar untuk pengembang dalam membangun, menjual dan meraup keuntungan). Namun, tahun depan siklus akan berganti menjadi buyer's market dan diproyeksikan sebagai momentum puncak sektor properti. Saat itu, pertumbuhan akan mencapai angka maksimal, baik permintaan, pasok, maupun harga. 
Menurut Pengamat Properti Panangian Simanungkalit, tahun depan merupakan momentum tepat bagi pengembang, pembeli dan investor untuk menempatkan dananya di sektor properti. 

Bagi pengembang, tahun depan merupakan kesempatan emas untuk mendulang penjualan. Pasalnya, perputaran uang pada 2014 akan bertambah sekitar Rp 26 triliun. Tambahan uang beredar ini berasal dari perhelatan Pemilihan Umum Legislatif.

"Ada 6.500 calon  di seluruh Indonesia yang memperebutkan kursi di Lembaga Legislatif pusat dan daerah. Dengan asumsi satu calon mengeluarkan biaya Rp 4 miliar, maka tambahan uang beredar mencapai Rp 26 triliun. Ini kesempatan besar bagi pelaku industri properti menguasai pasar," ujar Panangian kepada Kompas.com, Rabu (4/9/2013).

Sementara bagi pembeli dan investor, faktor ekonomis dari nilai properti menjadi pertimbangan utama karena potensinya akan terus naik hingga memberikan keuntungan maksimal.

Jadi, lanjutnya, tiga bulan terakhir tahun 2013 ini pertumbuhan properti masih terus menunjukkan kurva menanjak, meski pun sedikit mengalami perlambatan akselerasi. Perlambatan laju pertumbuhan ini disebabkan kenaikan suku bunga, pemberlakuan rasio kredit terhadap nilai aset pinjaman (loan to value/LTV), depresiasi Rupiah, dan tingkat inflasi. 

Melambatnya laju pertumbuhan ini, kata Panangian, hanya akan berlangsung sampai kuartal I 2014. Alias masa transisi. Dalam tiga bulan pertama tahun depan, memang akan terjadi penurunan jumlah transaksi sekitar 10 persen karena turunnya jumlah permintaan, atau kebutuhan dari pembeli baru. Setelah itu, kondisi pasar bergolak lagi untuk kembali normal. 

"Pergelaran Pemilu Legislatif dan juga Eksekutif akan mendongkrak pertumbuhan sektor properti. Namun, setelah itu rampung, pertumbuhan akan kembali mengalami penurunan. Saya perkirakan tahun 2015 mulai lesu, permintaan sedikit, pasok bertambah yang berasal dari proyek-proyek yang dilansir dari tahun-tahun sebelumnya," jelas Panangian.

Jika tahun 2013 dan dua tahun sebelumnya merupakan saat-saat seller's market, maka tahun depan, pasar harus siap dengan perubahan menjadi buyer's market. "Harga properti tidak akan melambung tinggi, atau sepesat seperti sekarang dan beberapa tahun lalu, meski masih mengalami kenaikan," tandasnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Berita
Wisma Atlet Kemayoran Disulap Mirip Rusun Pasar Rumput, Renovasi Kelar Maret 2025

Wisma Atlet Kemayoran Disulap Mirip Rusun Pasar Rumput, Renovasi Kelar Maret 2025

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau