Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Rumah di China Naik Lagi

Kompas.com - 02/09/2013, 10:54 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Harga hunian baru di China, Agustus lalu, melonjak 8,6 persen. Pertumbuhan ini merupakan terbesar sejak Desember tahun lalu di tengah pemulihan penjualan tanah dan kebijakan pelonggaran yang diberlakukan sejumlah pemerintah daerah setempat.

Menurut survei yang dilakukan SouFun Holdings Ltd (SFUN) atas 100 kota, kenaikan harga menjadi 1.706 dollar AS atau setara Rp 18,5 juta per meter persegi. Secara tahunan, harga ini meningkat 0,03 persen setelah terjadi penurunan 0,4 persen pada November lalu.

Sepuluh kota utama negara itu mencatat kenaikan 12 persen lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Nilai rumah di pusat bisnis selatan Guangzhou melonjak 24 persen, sementara di ibukota Beijing melejit 22 persen.

China diprediksi akan menuju stabilitas, setelah pertemuan yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping pada bulan Juli. Pertemuan tersebut mendorong spekulasi kemungkinan diberlakukannya pelonggaran kebijakan pengetatan properti. Para pembeli yang telah menunggu lama, baru-baru ini juga memasuki pasar karena beberapa kota mulai melonggarkan kebijakan properti .

Beberapa kota kecil sudah mulai mengurangi kebijakan yang dirancang untuk menahan kenaikan harga, seperti Wenzhou, Yancheng, dan Wuhu.

Sebagaimana diketahui, Mantan Perdana Menteri Wen Jiabao, Maret lalu, memerintahkan bank sentral untuk menaikkan persyaratan uang muka KPR kedua di kota-kota dengan keuntungan berlebihan.

"Pembeli mengharapkan harga rumah akan meningkat lebih lanjut setelah melihat serangkaian tanah dijual dengan rekor harga terbaru, alih-alih pemerintah justru tidak mengambil tindakan apa pun,"  ujar analisa Alan Jin, dari Mizuho Securities Asia Ltd.

September dan Oktober ini, merupakan puncak musim penjualan properti. Harga rumah diprediksi akan meroket lagi.

Di Beijing sendiri pada 23 Juli lalu, terjadi transaksi besar dengan catatan harga terbaru. Terjual sebidang tanah perumahan mewah dengan luas 75.360 meter persegi senilai 2,36 miliar yuan (Rp 4,1 triliun). Sedangkan di kawasan premium Shanghai telah beralih kepemilikan lahan kepada pengembang, termasuk China Vanke Co., seluas 79.500 meter persegi dengan harga 4,9 miliar yuan (Rp 8,6 triliun).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau