Chief Executive Officer Sinarmas Land Group, Michael Widjaja, memaparkan, orientasi pengembangan properti di luar Pulau Jawa merupakan implementasi rencana strategis selama lima tahun ke depan.
"Kota-kota seperti Palembang, Balikpapan dan Manado adalah kota yang akan kami garap dengan serius. Ketiganya memperlihatkan pertumbuhan signifikan setelah 4 tahun mengalami plantation booming (hasil bumi) seperti batu bara, kelapa sawit, dan minyak serta gas alam," jelas Michael kepada Kompas.com, di Serpong, Sabtu (24/8/2013).
Saat ini, permintaan properti khususnya hunian di Palembang (Sumatera Selatan), Balikpapan (Kalimantan Timur) dan Manado (Sulawesi Utara) jauh lebih banyak. Peningkatan ini disebabkan oleh preferensi pasar (konsumen) yang menginginkan memiliki hunian di kampung halaman setelah berkutat dengan karier profesional di Jakarta dan kota-kota lainnya di Pulau Jawa.
Ditambah lagi, lanjut Michael, jumlah populasi kelas menengah di perkotaan yang dibidik juga meningkat. Dengan harga jual properti (hunian) sekitar Rp 1 miliar, pasar kelas menengah akan sanggup menyerapnya.
"Kami mengembangkan proyek skala township di tiga kota tersebut dengan kelengkapan fasilitas dan infrastruktur penunjang, tak lain karena demand-nya mengarah ke sana. Grand City di Balikpapan seluas 200 hektar akan mulai dipasarkan kuartal I 2014. Demikian halnya dengan Palembang dan Manado," tandas Michael.
Selain tiga kota tersebut, dalam milestone Sinarmas Land Group, terdapat kota-kota lainnya yang menjadi incaran yakni Samarinda, Banjarmasin, Pekanbaru dan Makassar. Pendek kata, imbuh Michael, kota-kota yang memiliki keunggulan sumber daya alam dan komoditas hasil bumi akan mereka masuki.
Langkah strategis Sinarmas Land ini semakin menambah panjang daftar pengembang yang beroperasi di luar Pulau Jawa. Mereka, antara lain, Agung Podomoro Land, Lippo Group, dan Ciputra Group.
Menurut CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, pertumbuhan properti di luar Pulau Jawa merupakan fenomena baru. Kawasan Jadebotabek memang masih mencatat pertumbuhan permintaan dan harga tertinggi di seluruh Indonesia. Namun, apa yang sekarang terjadi di daerah, berpotensi mengalami pertumbuhan sebesar 10 persen hingga 15 persen per tahun.
"Untuk sub sektor perumahan (landed house) dan kondominium, Medan dan Balikpapan menunjukkan performa menjanjikan," tandas Hendra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.