Dan bagaimana pula hasil akhirnya jika kepentingan politik lebih mendominasi ketimbang kreativitas, ide dan visi dalam menciptakan ruang dan bangunan yang menggairahkan sebuah kota? apakah akan seperti Jalan Layang Non Tol sepanjang Jl Kasablanka dan Jl Mas Mansyur di Jakarta?
Selama berbulan-bulan, bersama timnya masing-masing, Koolhaals dan Ingels berkompetisi membuat rancangan komprehensif atas proyek seluas 52 acre (21,044 hektar) di jantung Miami Beach, Florida, Amerika Serikat, tersebut.
Sedianya, pemenang sayembara proyek redevelopment Miami Beach Convention Center senilai 1,1 miliar dollar AS (Rp 10,9 triliun) tersebut diumumkan akhir bulan ini. Sayang seribu sayang, Manajer Kota, Jimmy Morales justru menyingkirkan seluruh proses sayembara.
Ia malah mengusulkan perampingan radikal, menghapus unit perumahan dari rencana awal dan mengurangi ruang ritel, demi sebuah pusat konvensi dan hotel yang sama sekali di luar ekspektasi.
Dengan kata lain, Miami Beach mengundang pengembang dan desainer untuk merancang ulang dengan penekanan pada "gaya Florida". Proposal rancangan yang diajukan Koolhaas dan Ingels dianggapnya, bukan seperti yang mereka inginkan. Padahal kedua arsitek tersebut menciptakan desain bertolak dari permintaan Miami Beach.
Namun, apa pun itu, Miami Beach memberikan opsi dan tenggat waktu kepada para pengembang dan tim desain untuk memutuskan apakah lanjut atau berhenti sama sekali.
Kolomnis arsitektur
Membiarkan komite kota amatir dan kelompok kepentingan mendikte secara spesifik proyek yang hampir akan dimulai adalah tindakan bodoh. Pendek kata, dengan menyingkirkan karya dua arsitek tersebut di atas, menggambarkan bahwa pejabat kota tidak visioner. Mereka juga tidak memiliki rekam jejak baik yang dapat mewakili kepentingan publik. Mereka adalah politisi dan birokrat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.