Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KONSULTASI INVESTASISteven Eric Lazuardi
Sekilas tentang Steven The Steven Eric Lazuardi adalah konsultan Hokiplus. Lahir di Jambi, 2 Januari 1975, Steven mendalami ilmu china kuno dari nenek dan orangtuanya.Ia beberapa kali tampil di televisi swasta.

Mengapa Shio Macan Cocok Berbisnis Properti? Ini Rahasianya!

Kompas.com - 16/06/2013, 13:36 WIB

Muaranya, sejumlah harga barang di luar menjelang kenaikan harga BBM telah menapaki kenaikan harga. Para spekulan dan pedagang menginginkan keuntungan lebih atau meraih hasil terlebih dahulu di sebuah momentum dan merupakan sebuah kesempatan emas. Inflasi pun terjadi di mana-mana dan merupakan faktor perlawanan terhadap sebuah deflasi.

Tak sedikit pengusaha menjadi dilema akibat kenaikan harga ini. Mereka sulit menjual produknya karena omzet penjualan turun drastis akibat kurangnya minat dan daya beli masyarakat.

Memang, bila kita menyimak sejumlah barang tertentu, yang saat ini demand atau kebutuhannya melebihi batas sehingga sulit memperoleh barang. Bahkan, untuk urusan
jengkol dan pete pun sempat melambung harganya di pasar, termasuk cabe dan bawang yang mengalami kenaikan drastis dan terkesan tidak masuk di akal.

Bicara bisnis properti pun demikian. Harga properti naik terus, dan berimbas pada harga sewa gedung maupun lahan kosong. Kenaikan harga itu akhirnya juga berimbas pada harga sewa indekos.

Seperti kita lihat di kota Jakarta sebagai sebuah patokan yang layak untuk investasi propert. Di sejumlah tempat yang ramai dengan kepadatan aktivitas bisnis membuat harga
indekos bisa mencapai Rp 4 juta per bulan, bahkan ada yang lebih. Harga tersebut akhirnya juga mempengaruhi harga sewa apartemen di Jakarta.

Pembangunan apartemen dengan tipe studio atau berukuran mungil sudah mencapai angka
Rp 400 jutaan per unit. Herannya, apartemen ini tetap laku keras!

Namun, hal penting perlu Anda simak adalah lokasi indekos yang mau Anda sewakan. Perlu
dipertimbangkan, apakah lokasi tempat kita berada juga banyak yang berbisnis dengan menyewakan indekos sebagai ujung tombak penghasilan suatu usaha dalam properti. Indekos maupun kontrakan harus dilihat dari segi aktivitas yang berada di lingkungan sekitarnya.

Hal lain perlu menjadi sebuah pertimbangan adalah aktivitas yang berada di dalam indekos tersebut, yaitu harus penuh penjagaan dan pengawasan optimal. Bila terjadi sesuatu hal
yang tak diinginkan, maka pemilik gedung harus bertanggung jawab terhadap segala kejadian tersebut.

Adapun kelebihannya adalah harga sewa per kamar bisa jauh lebih tinggi, terutama bila prasarana dalam kamar tersedia dengan komplet, seperti halnya penyewaan kamar di hotel berbintang. Selain itu, sejumlah indekos di Jakarta ternyata masih banyak yang memakai air tanah untuk digunakan sebagai air mandi sehingga kualitas airnya belum bisa dipertanggung jawabkan dan seringkali dikeluhkan.

Pun, demikian dengan listrik yang memakan biaya besar. Banyak pemilik indekos memasang argo listrik per kamar dengan cara membeli voucer pulsa. Maka, bisa dikatakan, bahwa air dan listrik merupakan beban yang mesti dipertimbangkan sebelum membuka usaha indekos maupun kontrakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com