Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Putih, "Rumah" yang Belum Ditinggalkan Obama

Kompas.com - 07/11/2012, 16:39 WIB

Pada pertengahan abad ke-20, ratusan ribu pengunjung berlalu-lalang di dalam Gedung Putih. Belasan renovasi telah dilakukan di dalam gedung tersebut.

Sayangnya, pada saat itu berbagai renovasi yang dilakukan justru membuat strukturnya semakin rapuh. Bahkan, lantai Gedung Putih pernah berada dalam ancaman ambruk.

Pada tahun 1948, President Harry S Truman (1945-1953) menceritakan dalam buku hariannya bahwa sesuatu yang menakutkan telah terjadi. Kaki piano milik anaknya di lantai kedua Gedung Putih jatuh dan menghantam lantai di bawahnya. Jatuhnya kaki piano tersebut tampaknya telah membuat beberapa paku di ruangan tersebut melonggar dan konstruksinya rapuh.

Presiden Truman kemudian mengumpulkan para arsitek untuk mempelajari konstruksi gedung ini. Para arsitek akhirnya menemukan fakta bahwa Gedung Putih benar-benar harus diperbaiki.

"Saran saya adalah, kita jangan merobohkan gedung yang sudah ada. Dinding luarnya masih berada dalam kondisi yang baik. Kita bisa menaruh baja dan struktur beton di dalam dinding untuk merestorasi bagian dalam Gedung Putih. Kita akan menyelamatkan semua pintu, kaca, dan barang-barang lain. Jadi, keadaan akan tampak seperti sebelumnya," tulis Truman kepada seorang anggota kongres. 

Sampai akhirnya, pada tahun 1952, pengerjaan Gedung Putih selesai. Keluarga presiden dapat kembali ke Gedung Putih yang kini jauh lebih kuat, aman, dan siap untuk melayani negara.

Kini, tidak ada alasan untuk mengganti bentuk Gedung Putih. Memang, setelah gedung tersebut terbakar pada tahun 1814, berbagai wacana untuk membuatnya dari awal kembali bermunculan. Namun, saat ini gedung tersebut merupakan bagian dari sejarah Amerika Serikat dan mustahil akan diganggu gugat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com