Pasar pembeli
Siklus buyer's market terjadi pada saat permintaan rumah menurun tajam. Tapi di sisi lain, turunnya permintaan itu tidak disertai penurunan persediaan di pasar.
Pada kondisi seperti ini, baik pasar rumah baru atau second melemah. Posisi juga bergeser. Pembeli telah memiliki pilihan properti lebih banyak dan dapat menegosiasikan harga lebih rendah ketimbang penawaran. Melihat hal ini, investor properti justru menikmati keuntungan, karena bisa membeli rumah dengan harga lebih murah.
Kondisi tersebut berlangsung saat keadaan ekonomi mulai terasa sulit. Bank Indonesia masih melakukan kebijakan pengetatan moneter, suku bunga terus naik. Maka, perekonomian terlihat menuju resesi.
Tak pelak, pemilik rumah mengalami kesulitan memenuhi kewajiban membayar cicilan tinggi karena suku bunga KPR juga selangit. Konsumen menjadi pesimis dan berhenti mengambil KPR baru. Kegiatan seluruh sektor bisnis menjadi lemah lesu.
Pasar lembut
Siklus soft market terjadi saat transisi dari buyer's market ke seller's market. Fase ini dimulai saat terjadi peningkatan permintaan yang tidak diimbangi persediaan. Hal ini membuat kenaikan harga yang terjadi mengakibatkan berkurangnya jumlah transaksi. Fase ini biasa disebut pasar seimbang, yakni terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran.
Dalam kondisi ini, stok rumah baru mulai berkurang dan rumah-rumah second mulai terjual. Harga rumah dan sewa mulai naik. Kredit KPR dan kredit konstruksi mulai tersedia di pasar dengan bunga relatif rendah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.