Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Teduh, Gajah, dan Korupsi

Kompas.com - 20/02/2012, 14:21 WIB

Ekonom satu ini rupanya senang mengoleksi miniatur gajah. Saking senangnya dengan hewan tersebut, ia menyediakan sekat khusus untuk memajang gajah-gajah koleksinya di sela-sela ratusan bukunya. Macam-macam aksi miniatur gajahnya ini, mulai dari yang tengah mengangkat belalai, sikap berdiri, sampai memegang bola. Gajah-gajah ini berasal dari bahan keramik, porselen, bahkan gading yang menjadi kebanggaannya.

"Gajah itu lucu, baik, mau membantu manusia, tapi jangan sampai mengganggunya, karena dia akan sangat marah. Rasanya, itu seperti saya," ucap Faisal sembari tersenyum.

Meski mengaku menyenangi rumahnya, si penyuka gajah ini berencana menjual rumah yang telah ditinggalinya selama 10 tahun. Kata Faisal, nanti uang dari penjualan rumah digunakan sebagian untuk membeli rumah baru, sedangkan separuhnya lagi untuk tabungan sekolah tiga anaknya.

"Saya ini sudah tua, sudah 52 tahun, sudah enggak bisa ngumpulin lagi untuk tabungan sekolah. Kalau rumah dijual juga, uangnya untuk anak-anak. Jadi, kalau saya jadi gubernur, enggak perlu korupsi untuk sekolah anak-anak," tutup Faisal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau