Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Teduh, Gajah, dan Korupsi

Kompas.com - 20/02/2012, 14:21 WIB

"Tanaman itu juga asal saja tumbuhnya, ada salak dan kelengkeng. Awalnya hanya makan dan buang ke tanah, ternyata bisa hidup. Kalau kaktus itu anak bungsu saya yang menanam," kata bapak tiga anak ini.

Ruang kerja

Saat di rumah, Faisal mengaku lebih banyak menghabiskan waktunya di ruang kerja. Meski bukan ruang favorit, dia betah berlama-lama di sana untuk membaca, menulis, juga untuk merokok.

"Di rumah ini, kalau merokok sembarangan sering dimarahin anak-anak. Hanya di ruangan ini saya bisa bebas merokok," selorohnya.

Saat mempersilakan masuk, ruang kerja Faisal memang tidak rapi. Ia sendiri mengakui, ruangan ini memang berantakan dikarenakan kesibukannya mempersiapkan diri maju dalam pilkada DKI Jakarta.

"Beginilah keadaannya, pokoknya parah deh," ujarnya sambil terbahak.

Ruang kerja yang terletak di lantai dua ini dilengkapi jendela besar sebagai bukaan dengan pemandangan berupa jalan menuju rumahnya. Jendela besar ini menangkap cahaya dan udara sehingga mengalirkan udara segar keluar-masuk ruangan.

Tak hanya jendela ruang kerja. Secara keseluruhan, konsep rumah Faisal juga memanfaatkan bukaan serta skylight untuk menghemat penggunaan energi listrik.

"Dikonsep begitu karena listrik sekarang mahal," kata dosen yang masih aktif mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI).

Penyuka gajah

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau