Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Teduh, Gajah, dan Korupsi

Kompas.com - 20/02/2012, 14:21 WIB

KOMPAS.com - Rumah di Jalan Ciasem, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, itu terlihat sejuk dan nyaman. Pohon rindang menaungi hampir seluruh pekarangannya. Taman hijau dengan aneka tanaman hias di sekitarnya tampil semakin menyejukkan.

Tak terasa, jarum jam menunjuk angka sembilan. Pemilik rumah nan rindang yang sedari tadi ditunggu-tunggu ini akhirnya keluar juga. Pintu rumah terbuka, sosok ramah kemudian muncul dan menyapa ramah.

"Maaf sudah menunggu, saya baru tidur pukul enam pagi tadi," kata ekonom Faisal Basri, akhir pekan lalu.

Calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen berpasangan dengan Biem Benyamin ini mengaku mulai disibukkan dengan aktivitas barunya, yaitu persiapan maju dalam pemilihan "DKI 1" tahun ini.

Di komplek tersebut, rumah Faisal dulunya termasuk rumah tua. Saat pertama melihat lokasi rumah tersebut, kata Faisal, ia langsung jatuh hati dan lantas dibelinya pada 2002.

Namun, lanjut Faisal, untuk membeli rumah yang telah ditinggalinya ini membutuhkan perjuangan. Sebelumnya, ia harus menjual rumah di kawasan Bambu Apus yang tengah dalam proses pembangunan. Kemudian, ia harus rela pindah lokasi lantaran jarak rumah dan sekolah anak-anaknya sangat jauh.

"Padahal, sudah proses dak. Rumahnya besar, 500 meter persegi, ruang kerjanya juga luas. Pokoknya asyik banget. Tapi, ya, akhirnya enggak tega juga sama anak-anak, akhirnya pindah," kenangnya.

"Waktu beli uang saya hanya Rp 170 juta. Masih banyak kekurangan, lalu pinjam sana-sini juga dari bank, akhirnya terbeli. Hutang saya baru lunas tujuh tahun kemudian," kisah pria kelahiran 6 November 1959 ini sembari tertawa.

Ia mengaku, rumah tingkat dua dengan banyak kamar ini menjadi saksi perjalanan karir dan kehidupannya sampai saat ini. Tempat kesukaannya adalah teras belakang, yang berdekatan dengan innercourt dan ruang multifungsi penyambut ruang tamu yang terkadang disulap sebagai ruang keluarga.

Di teras belakang tersebut, keberadaan meja dan kursi dari kayu keras seolah mengundang tamu untuk mengobrol atau sekedar santai. Faisal menuturkan, tempat itu menenangkan karena ada suara air di kolam dan segar berkat dekat tanaman dan berkonsep terbuka.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau