Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Penjual Sepatu, Kini CEO Sukses

Kompas.com - 09/11/2011, 17:51 WIB

Sejak itulah, sosok Hengky terus berkibar dengan bisnis barunya, bisnis properti. Dari hanya sebagai pengusaha sepatu kecil, kemudian berbisnis furnitur impor, kini ia menjadi seorang CEO dengan beragam proyek, mulai ruko sampai apartemen. Baginya, apapun yang ia lakukan di masa muda adalah pelajaran hidup yang selalu berharga di masa depan.

Menjadi CEO

Perusahaan properti Agung Sedayu adalah batu pijakan Hengky terjun ke dunia properti. Di sini, ia mengalami masa-masa keemasan. Sampai akhirnya, pada 1994, Hengky merintis sendiri perusahaan barunya, Binakarya Propertindo Group (BPG).

"Proyek pertamanya itu di Pademangan, bikin ruko. Kemudian menyusul Apartemen Gunung Sahari, ruko dan kantor Victorian Bintaro, dan Perumahan Cibubur Village di Jakarta Timur, lalu town house Royal Spring Residence di Jakarta Selatan," ujar Hengky.

Namun, hanya dua tahun kemudian, cobaan kembali menerjang. Tahun 1998, krisis moneter menerpa Indonesia. Nilai properti yang dibangunnya seolah tak ada harganya, meskipun rupiah sangat bernilai di dalam negeri.

"Karena bunga rupiah waktu itu bisa mencapai 70 persen. Saat itu, memang utang membengkak," ujarnya.

Berbekal pengalaman masa muda, Hengky tak patah arang. Usahanya tetap ia lakoni dengan terus menjual produk-produknya. Saat itu, bisnis properti memang harus menelan pil pahit karena perusahaan hanya sanggup membayar bunga, sementara jualan propertinya tidak laku. Nyaris, tak ada pemasukan ke kantong perusahaannya.

Toh, sampai saat ini bendera perusahaan yang ia dirikan masih tetap berdiri, karena akhirnya badai krisis moneter (krismon) 1998 itu berhasil ia lalui. Meskipun mengaku rugi, arus dana perusahaannya aman dan tak punya sepeser pun utang bank.

"Sekarang ini kami tak lagi khawatir soal krisis Eropa, kita sudah punya pengalaman di '98. Saat ini capital in flow di Indonesia sedang bagus-bagusnya. Investor juga senang, mereka datang tinggal dan lihat mana tawaran yang menguntungkan karena bunganya di sini bagus, 7 - 8 persen," kata Hengky.

Penghargaan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com