Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Siang di "Kandang Kebo"

Kompas.com - 28/11/2010, 09:26 WIB

Di sebelah kanan rumah China Benteng, ada bangunan kayu yang difungsikan menjadi semacam galeri. Gunawan menyebutnya toko kecil tempat teman-temannya belanja. Di dalamnya ada berbagai barang antik, mulai dari lampu hias, mebel jati, alat musik China, patung, lukisan, keramik, dan dinding sumur kuno.

”Kompleks” rumah kayu itu memiliki sebuah telaga yang tenang. Di tengah telaga itu ada sebuah gubuk kecil berdinding gedek atau anyaman bambu yang hanya bisa dijangkau dengan perahu. ”Tempat itu untuk menenangkan diri,” kata Gunawan.

Di depan telaga, lagi-lagi ada bangunan kayu bertingkat dua tanpa dinding. Dari situ, kita bisa menikmati telaga sambil memancing atau memandang persawahan hijau. Tidak jauh dari situ, Gunawan menempatkan lumbung padi kayu asal Cirebon. Lumbung padi difungsikan sebagai kamar untuk tetamu.

Bangunan-bangunan yang berserakan itu dihubungkan dengan taman luas bergaya campuran Bali dan Jepang. Taman itu dihiasi rumput hijau, pisang-pisangan, kenanga, bambu kuning, hingga kamboja berusia seratusan tahun yang batangnya besar. Di taman, juga berserakan barang-barang kuno, seperti mesin diesel buatan Jerman tahun 1901, batu penggiling tebu, mesin pres dari batu, dan patung-patung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com