Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skema Baru Pembiayaan Pengaruhi Realisasi Perumahan 2010

Kompas.com - 02/08/2010, 11:01 WIB

Data terakhir, kekurangan perumahan di Jabar saat ini mencapai 1,077 juta rumah, dengan asumsi 2014 bebas kekurangan perumahan, maka Jabar dituntut untuk mampu membangun 300 ribu hingga 400 ribu rumah di Jabar.

"Tim Percepatan itu jelas harus bergerak dan ditunggu aksinya. Jangan sampai tim yang sudah dibentuk itu hanya perangkat yang tidak termanfaatkan. Program percepatan pembangunan perumahan perlu arah dan target jelas, dan itu bisa diarahkan oleh Tim Percepatan," kata Ferry Sandiana. 

Sementara itu Sekretaris Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Wawan Darmawan menyebutkan, perlunya sikap proaktif dari para bupati dan walikota dalam memfasilitasi perumahan. Pasalnya perumahan merupakan kebutuhan daerah masing-masing. 

"Perlu ada keberpihakan bupati/walikota terhadap sektor perumahan, bahkan perlu alokasi anggaran yang memadai untuk sektor perumahan. Selain itu bupati/walikota perlu memfasilitasi kemudahan perizinan pembangunan perumahan yang selama ini menjadi kendala bagi pengembang," kata Wawan Darmawan. 

Ia mengaku risih, karena kenyataan di lapangan mendapat perizinan bagi pemukiman itu masih menjadi begitu sulit dengan proses yang harus melalui birokrasi yang berbelit-belit, meski daerah itu sudah dilengkapi dengan sistem pelayanan perizinan satu pintu. 

"Skema baru yang memberlakukan persyaratan NPWP untuk pengajuan kredit perumahan kemungkinan jadi masalah, terutama mereka yang berpenghasilan dibawah Rp2 juta," kata Wawan.

Persyaratan NPWP adalah mereka yang memiliki penghasilan di atas Rp2 juta. Artinya kesempatan sebagian besar masyarakat yang berkerja di sektor non formal yang berpenghasilan di bawahnya cukup sulit mendapatkan fasilitas itu. 

Sementara itu Kepala Bidang Perumahan Dinas Permukiman dan Perumahan (Diskimrum) Jabar Bambang Rianto menyatakan setuju mengoptimalkan kinerja Tim Percepatan Pembangunan Perumahan Jabar. Namun ia mengakui tim itu kesulitan mendapatkan budget anggaran operasionalnya. 

"Kami berharap peran Tim Percepatan Perumahan itu bisa maksimal, namun yang jelas Diskimrum Jabar siap mengambil peran itu," kata Bambang Rianto menambahkan.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com