Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chandra Tambayong: Dari Apartemen di Bandung ke Superblok Solo Paragon

Kompas.com - 20/05/2010, 21:33 WIB

Berikut ini wawancara khusus Robert Adhi Ksp dari Kompas.com dengan Chandra Tambayong, Presiden Direktur Solo Paragon di kantornya di Kota Solo, Kamis (20/5/10) sore.

Mengapa Anda membangun superblok Solo Paragon?
Sebenarnya kami tidak terlalu bernafsu membangun superblok Solo Paragon. Tapi melihat Pak Walikota Solo yang begitu bersemangat dan siap membantu proses perizinan, kami seperti mendapat suntikan semangat ekstra. Jarang sekali saya bertemu Walikota seperti Joko Widodo, yang ramah investasi dan sangat welcome.

Anda percaya diri bahwa Solo Paragon bakal sukses...
Saya berpendapat Kota Solo masih butuh mal. Memang sudah ada Solo Grand Mall dan  Solo Square, tapi masih memungkinkan menambah satu mal. Dan Solo Paragon berbeda karena lebih bernuansa mal gaya hidup.

Solo Paragon dibangun Bandung Inti Graha (BIG) bersama Ibu Imelda dari Grup Sun Motor, Sunindo Primaland. Kami mengembangkan konsep mix-used development yang menggabungkan konsep luxury apartment, citywalk, dan lifestyle mall. Konsep ini merupakan yang pertama di Jawa Tengah.

Spiritnya, pengusaha bukan melulu money oriented. Problem di perkotaan kan transportasi, polusi. Dengan  adanya mal yang representatif, orang Solo dan sekitarnya tidak harus ke Yogyakarta. Tidak perlu harus menempuh satu jam untuk ke Yogyakarta, hanya untuk menikmati hiburan. Ini berarti masyarakat Solo Raya dapat menghemat biaya. Jadi ada sesuatu yang dilakukan untuk masyarakat dan Pemkot Solo. Ini semacam ibadah.

Contoh lainnya Jatinangor Town Square.  Sejak Jatos dibangun, masyarakat sekitar menyambut baik, termasuk para mahasiswa di sana. Karena mereka tak perlu lagi ke Bandung untuk membeli kebutuhan karena menghabiskan biaya dan waktu.

Anda merupakan pelopor karena selalu membangun di daerah baru..
Saya jarang sekali ambil proyek di daerah ramai. Saya lebih suka membangun di daerah yang belum ada proyek, seperti misalnya menjadi pelopor pengembang yang membangun apartemen di Bandung dan Jatinangor, dan membangun mal di Solo.

Sebetulnya membangun hal yang baru di daerah baru kan risiko, tapi kami melihatnya dari segi manfaat. Jadi ini bukan risiko, tapi ini peluang. Anda tahu lahan yang digunakan untuk kawasan Jatos itu sebelumnya lahan pembuangan sampah seluas 3 hektar. Saya melihat tanah kosong itu tidak dimanfaatkan oleh pemiliknya.  Lalu saya beli tanah itu. Orang lain mungkin berpikir, kok ada orang gila beli tanah pembuangan sampah? Sekarang di atas tanah itu, berdiri Jatinangor Town Square dan akan dibangun apartemen Pinewood.

Bandung Inti Graha atau disingkat menjadi BIG memang pelopor. Ini sesuai motto perusahaan ini, where the innovation starts. Bagaimana inovasi dimulai.  BIG adalah pelopor pembangunan apartemen di Bandung sejak tahun 2003.

Saya berpendapat bahwa tren hunian vertikal bukan sesuatu yang tidak disukai. Hanya belum ada. Karena itu ketika kami membangun The Majesty di Jalan Surya Sumantri, dekat Pasteur, samping kampus Universitas Kristen Maranatha, respon masyarakat Bandung sangat antusias. Pasarnya sudah jelas: orang tua mahasiswa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com