Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Berpaling ke Properti Hijau

Kompas.com - 01/05/2010, 11:28 WIB

”Target kami dalam Kongres FIABCI adalah terbukanya wawasan seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung bangunan dan kota ramah lingkungan, serta gaya hidup ramah lingkungan,” kata Pingki Elka Pangestu.

Tak dimungkiri, pengembangan properti ramah lingkungan dengan teknologi yang meringankan beban energi kerap menghabiskan biaya tinggi atau melebihi biaya pembangunan proyek standar.

Sebagai perbandingan, Pingki mencontohkan, biaya pembangunan proyek properti kelas menengah atas sekitar Rp 2 juta per meter persegi. Apabila proyek merujuk pada konsep hijau, dibutuhkan komponen-komponen tambahan guna menekan pemakaian energi sehingga biaya investasi bisa mencapai Rp 5 juta per meter persegi.

Kemahalan investasi awal itu dipicu oleh pemilihan bahan bangunan yang masih mengandalkan komponen bahan dinding seperti semen, beton, kaca, dan perisai penyerap radiasi sinar matahari (filter). Hal serupa juga terjadi pada renovasi bangunan untuk memenuhi standar ramah lingkungan.

”Akibatnya, pengurangan energi yang dihasilkan oleh properti ramah lingkungan tidak sebanding dengan biaya operasional pembangunannya,” ujarnya. Namun, tidak semua proyek ramah lingkungan identik dengan biaya tinggi.

Di Denpasar, Bali, konsep bangunan ramah lingkungan (green property) dikembangkan dengan pemanfaatan bahan baku lokal yang mudah didapat dan efisien biaya, di antaranya penggunaan bambu sebagai bahan bangunan.

Dalam kongres itu, lanjut Pingki, peserta dunia akan disajikan oleh kreasi material ramah lingkungan dari Bali yang telah menembus pasar internasional. Produk-produk itu antara lain lantai, peralatan kamar mandi, hingga pernak-pernik interior rumah.

”Kongres FIABCI sekaligus menjadi sarana pembelajaran bagi pengembang, bagaimana mengatasi masalah pembiayaan tinggi dalam proyek properti ramah lingkungan sehingga pengembang tetap bisa memetik keuntungan,” ujar Bayu Sutomo, Ketua Bidang Seminar Kongres Dunia Ke-61 FIABCI.

Proyek bangunan ramah lingkungan terbukti memberikan imbal balik dalam jangka panjang, misalnya biaya operasional bisa ditekan. Gedung-gedung hijau itu juga cenderung lebih nyaman dan memiliki nilai jual lebih tinggi.

Lebih dari itu, properti hijau akan menyelamatkan dan melindungi dunia dari kerusakan alam karena tidak membebani sumber daya alam. (KOMPAS Cetak)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com