KOMPAS.com - Tembok pagar terbuat dari bata finishing kamprot. Bagian atasnya menggunakan papan fiber semen. Padu padan dua bahan membuat pagar punya karakter.
Aplikasi finishing kamprot bukan sekadar penutup dinding. Dengan tampilan kamprot itu, pagar tampil kasar dengan butiran semen campur pasir. Pagar ini ternyata bukan cuma mengaplikasikan finishing kamprot, tapi juga papan fiber semen. Jadilah kombinasi dua karakter yang beda tapi padu, yakni tembok kasar dengan papan bermotif serat kayu.
Papan fiber semen diaplikasikan pada pagar rumah Paramita Wykan Sari yang berlokasi di bilangan Kebayoran, Jakarta Selatan. Papan tersebut nampak di bagian atas tembok bata ber-finishing kamprot itu. Material itu menutup tembok bagian luar dan dalam yang bersebehalan dengan taman.
Di atas lantai pada area pagar luar terdapat bak tanaman berisi Sanseviera sp atau lidah mertua. Di bagian dalam berdiri pohon liang liu atau janda merana. Keberadaan pepohonan dan tanaman membuat pagar menjadi teduh.
Pagar sepanjang 11m dan tinggi 2m itu ternyata juga tahan terhadap perubahan cuaca. Di samping itu, kandungan bahan yang terdiri atas semen, serat fiber, dan mineral, membuat papan juga tak disukai rayap dan serangga lain. Papan semen itu bukan hanya dapat mempercantik pagar, tapi juga tahan lama.(www.ideaonline.co.id/Indra)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.