Salah satu bisnis yang mereka miliki adalah properti. Daftar tersebut dapat Anda lihat pada tautan berikut:
Namun dari sederet nama yang dipaparkan, hanya terdapat tiga nama orang terkaya dengan bisnis inti (core business) properti.
Mereka adalah Alexander Tedja di urutan ke-21, kemudian Keluarga Ciputra di urutan ke-25, serta Osbert Lyman di posisi ke-37.
Sebaliknya, nama pengusaha properti Benny Tjokrosaputro yang pada tahun lalu masuk dalam daftar ini harus tersingkir.
Alexander Tedja
Forbes mencatat, pria berusia 74 tahun ini memiliki kekayaan sebesar 1,45 miliar dollar AS atau sekitar Rp 20,3 triliun.
Meski dikenal sebagai pengembang real estate, pertama kali merintis karis di dunia film pada dekade 1970-an.
Lewat Pakuwon Group, dia telah mengembangkan sejumlah proyek antara lain Tunjungan City Superblock, Pakuwon Mall Superblock, Gandaria City Superblock, Kota Kasablanka Superblock.
Kemudian perusahaan juga mengembangkan perumahan serta pusat perbelanjaan di Surabaya dan Jakarta.
Di ibu kota, proyek mal yang digarap antara lain Gandaria City Mall, Kota Kasablanka Mall, Blok M Plaza.
Sementara di Kota Surabaya, Pakuwon mengembangkan bisnis properti dan ritel, seperti Tunjungan City Superblok, Pakuwon City Township, Grand Pakuwon Township, Pakuwon Mall Superblock, Pakuwon Trade Center, East Coast Center, Pakuwon Town Square, Food Festival, Food Junction, dan Royal Plaza.
Kemudian untuk sektor residensial, Pakuwon mengembangkan TP Residence, One Icon Residence, Regensi Condomium, Orchard & Tanglin Tower, La Riz Mansion, Pakuwon Indah Residential, Waterplace Residence & De Residence.
Ada pula Pakuwon City Residential, East Coast Residence, Educity Residence, Grand Pakuwon Residential, Anderson & Benson Tower, La Viz Mansion. Seluruh proyek residensial tersebut berada di Surabaya.
Kemudian untuk proyek residensial di Jakarta, Pakuwon mengembangkan Gandaria Heights danCasa Grande Residence.
Adapun untuk sektor perhotelan, Pakuwon mengembangkan Somerset Berlian di Jakarta serta Sheraton Grand Gandaria City.
Di ibu kota Jawa Timur, perusahaan mengembangkan Ascott Waterplace, Pakuwon Golf & Family Club, Four Points by Sheraton Surabaya, Sheraton Surabaya Hotel & Towers.
Selanjutnya untuk pengembangan perkantoran di Surabaya, terdapat Pakuwon Center Office Tower dan Pakuwon Tower. Lalu di Jakarta ada Gandaria8 Office Tower serta Eighty8 Office Tower.
Dr (HC) Ir Ciputra
Ciputra baru saja berpulang di usia 88 tahun. Pada tahun ini, keluarganya mencatatkan kekayaan sebesar 1,3 miliar dollar AS atau setara Rp 18,2 triliun.
Selama 50 tahun berkarir di bidang properti, Ciputra yang lebih dari 50 tahun menekuni bisnis properti, telah mendirikan tiga imperium, antara lain Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group.
Perusahaan yang ia dirikan mengembangkan 76 proyek yang meliputi perumahan, apartemen, pusat perbelanjaan, hotel lapangan golf, rumah sakit, dan perkantoran di lebih dari 33 kota.
Bisnis Ciputra tak hanya berhenti pada perumahan. Perusahaan terus melakukan diversifikasi ke industri lain seperti pembangunan proyek rumah sakit, gedung perkantoran, universitas, hingga pusat perbelanjaan.
Osbert Lyman
Osbert Lyman merupakan pemimpin Lyman Group. Total kekayaannya tercatat sebesar 865 juta dollar AS atau sekitar Rp 12,12 triliun.
Lyman Group mengembangkan Kompleks Kota BNI yang terdiri atas Shangri-La Hotel, Shangri-La Residence, Menara BNI, serta Casa Domain.
Dalam catatan Kompas.com, Lyman saat itu menggandeng Salim Group beserta Kerry Group yang berbagi modal dengan komposisi masing-masing sebesar 33 persen.
Proyek ini merupakan apartemen kembar mewah yang mencakup 323 unit. Adapun total nilai pengembangan apartemen sebesar Rp 2 triliun.
Keseluruhan proyek tersebut berada di Jakarta. Sedangkan proyek lainnya yaitu Kota Baru Parahyangan yang berlokasi di Bandung.
https://properti.kompas.com/read/2019/12/10/143700021/para-taipan-properti-terkaya-di-indonesia