Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jelang Dibuka, Bagaimana Aspek Keamanan di Tol Layang Jakarta-Cikampek?

Sebagai jalan tol layang yang diklaim terpanjang di Indonesia, tentu aspek keselamatan menjadi perhatian utama.

Corporate Communications and Community Development PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru Santoso menuturkan, jalan bebas hambatan ini sudah menjalan uji laik fungsi.

"Yang jelas sudah ada uji laik fungsi dan berikutnya akan keluar Sertifikat Laik Operasi (SLO) sebelum keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dikeluarkan," ucap Dwimawan di Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Untuk hal ini, Direktur Teknik PT Jasa Marga Jalanlayang Cikampek (JJC) Biswanto menjelaskan, jalan layang tersebut telah diuji beban hingga 930 ton.

"Elevated kuat dilakui truk? Kalau kita menguji beban, kami uji beban sampai 930 ton. Dan itu belum 100 persen karena bidangnya sudah penuh. Itu baru 80 persen. Kira-kira 38 truk dengan muatan penuh dijejer dalam satu bentang," kata Biswanto.

Selain itu, jalan tol ini menggunakan teknologi penahan gempa serta menerapkan standar gempa periode 1.000 tahun.

Ini artinya, gempa terbesar yang pernah terjadi selama kurun waktu 1.000 tahun terkahir di suatu wilayah, digunakan sebagai acuan untuk menghitung ketahanan struktur terhadap gempa.

Kemudian, aspek keamanan selain pertimbangan ketahanan juga termasuk rambu dan marka jalan.

Dalam pengematan Kompas.com saat menjajal jalan tol layang ini, terlihat belum banyak rambu dan marka jalan yang terpasang.

Hal ini diakui oleh Direktur Utama JJC Djoko Dwijono. Dia tidak menampik masih ada kekurangan yang belum dipenuhi.

Menurutnya, setelah jalan diuji laik, ada beberapa catatan sebelum jalan tol tersebut dapat difungsikan.

Beberapa catatan itu antara lain penambahan marka jalan, rambu-rambu, hingga keberadaan kamera CCTV.

Khusus untuk CCTV, Djoko mengatakan, akan memasang kamera setiap setengah kilometer. Dengan demikian, akan ada total 113 CCTV di sepanjang jalan.

Tetapi hingga saat ini, baru ada puluhan CCTV yang terpasang.

"Kami harus menguji dengan kondisi yang paling absolut. Setelah uji laik fungsi ada catatan marka, rambu, dan perapihan gerbang tol harus selesai sebelum difungsikan," ucap Djoko.

Adapun untuk penerangan di setiap 40 meter tersedia lampu jalan.

Lalu untuk keadaan darurat, Djoko mengatakan, pihaknya sudah merencanakan pembangunan emergency parking yang dilengkapi dengan tangga darurat.

"Emergency parking. Kami sudah merencanakan akan membangun 4 emergency parking bay di kanan 2 dan kiri 2," tutur dia.

Selain itu, disediakan pula 8 buah u-turn atau belokan untuk memudahkan pengguna jalan berbalik arah saat keadaan darurat.

Djoko menambahkan, dalam keadaan genting, pihaknya juga sudah melakukan kerja sama dengan rumah sakit terdekat.

Sedangkan untuk memudahkan operasional dan kontrol, terdapat dua manajemen baik di jalur tol eksisting maupun elevated.

"Kami punya 2 lokasi pos untuk tol ada di Cikunir satu lagi di Karawang Barat. Pos-pos tadi kami harapkan jadi pos operasional untuk teman yang melauka kegiatan pemantauan operaisonal dan sebagainya," ujar Djoko.

Khusus untuk pengelolaan dan aspek penanganan, Djoko mengakui masih membahas Standard Operational Procedure (SOP) dengan pihak-pihak terkait.

Ditambah, tol ini merupakan jalan layang bebas hambatan terpanjang di Indonesia, tentu aspek keselamatan dan penerapan SOP-nya berbeda dengan jalan tol pada umumnya.

"Harus ada simulasi. Tapi belum kami lakukan selama ini," kata dia.

https://properti.kompas.com/read/2019/12/05/132759021/jelang-dibuka-bagaimana-aspek-keamanan-di-tol-layang-jakarta-cikampek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke