Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

UMKM Berkontribusi Menghidupkan Kawasan Industri

Presiden Direktur PT Jababeka Tbk Setyono Djuandi Darmono mengungkapkan pandangannya tentang pemberdayaan UMKM dengan kehadiran kawasan industri sebagai penopang utama basis ekonomi di koridor timur Jakarta, terutama Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.

“Upaya memasukkan UMKM ke dalam kawasan industri merupakan tantangan baru guna menciptakan lapangan kerja," kata Darmono dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Sabtu (10/8/2019).

Mengapa UMKM? Sektor ini dinilai memiliki daya tahan yang kuat. Saat krisis multidimensi 1997-1998, banyak perusahaan raksasa justru gulung tikar, sebaliknya UMKM justru mampu bertahan.

Kemandirian mereka dan upaya untuk terus bertahan dengan daya juang luar biasa ini  kemudian menarik pemerintah dan perbankan untuk memberikan kredit usaha mikro.

Menurut Darmono, UMKM pun tumbuh menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi yang menyerap banyak tenaga kerja dengan kontribusi 56 persen dari PDB.

Artinya, penguatan UMKM akan meningkatkan pendapatan, kesejahteraan dan membuka peluang banyak lapangan pekerjaan.

Namun kesulitan UMKM untuk berkembang menjadi lebih besar adalah belum mempunyai kemampuan menjalin kemitraan dan jaringan dengan para pengusaha besar.

Oleh karena itu, pada 2001 Jababeka dan Badan Pengembangan Sumberdaya Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah (BPS-KPKM) memfasilitasi kemitraan pengusaha besar dan UMKM.

Lewat kerja sama ini, Jababeka menyediakan 50 unit tempat usaha bagi pengusaha menengah yang berorientasi ekspor.

"Kami mendorong peran UMKM di kawasan industri melalui berbagai upaya," cetus Darmono.

Upaya tersebut termasuk membangun sentra UMKM seluas 15 hektar yang dinamakan Jababeka Small Medium Enterprise Centre.

Sentra UMKM ini merupakan kolaborasi antara Jababeka dengan PT Usaha Kita Makmur Indonesia (UKMI) yang diteken pada 10 Maret 2005.

Jababeka Small Medium Enterprises ini merupakan UMKM Center pertama yang dibentuk di Indonesia.

Dengan memasukkan UMKM ke dalam kawasan industri, kata Darmono, meningkatkan daya saing, gengsi, sekaligus kesempatan untuk mendapatkan modal lebih besar dibanding mereka yang berada di luar kawasan industri.

Sentra UMKM ini dibagi menjadi beberapa klaster mulai dari Standard Factory building (SFB), Three in One Building (TOB), Supporting industrial building (SIB)M dan Rumah dan bisnis (R&B).

"Semua berjalan dan berkembang dengan baik hingga kini. Termasuk kemitraan UMKM dalam membentuk enam koperasi bidang limbah padat, simpan pinjam, tenaga kerja, supplier barang, dan pembuatan kain. Ini yang meramaikan kawasan industri sekaligus menghidupkan kota Jababeka," urai Darmono.

https://properti.kompas.com/read/2019/08/11/110000221/umkm-berkontribusi-menghidupkan-kawasan-industri

Terkini Lainnya

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke