Namun untuk memperoleh hasilnya secara menyeluruh, Zen Living tak bisa sebatas dipahami sebagai filosofi atau aliran spiritual saja, Zen Living perlu diterapkan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Rumah dapat menjadi sarana pendukung untuk Anda yang serius ingin menjalani hidup ala Zen Living.
Penerapan prinsip Zen Living pada penataan rumah menjadi resep manjur dalam menciptakan suasana harmonis.
Setelah menjalani kesibukan dan aktivitas yang padat sepanjang hari, tentu sangat melegakan apabila bisa beristirahat dengan rileks di rumah.
Beberapa praktisi Zen Living berbagi bahwa dengan perubahan sederhana dalam penataan ataupun cara bersikap, ketenangan dan suasana tentram bisa tercipta di dalam rumah.
Inilah, 4 prinsip Zen Living yang bisa Anda aplikasikan pada hunian.
Sisakan Ruang Kosong
Dengan melimpahnya kesibukan, padatnya aktivitas, dan beratnya tekanan pekerjaan, hampir mustahil rasanya untuk bisa mengosongkan isi kepala kita.
Maka dari itu keberadaan ruang kosong di dalam rumah jadi begitu penting. Ruang kosong dapat memberikan efek lapang pada ruangan dan menjauhkan Anda dari distraksi yang merusak ketenangan saat sedang berelaksasi.
Menghadirkan Taman di Lahan Terbuka
Dari sini, Masuno mendapati bahwa alam berperan serta dalam menciptakan keseimbangan hidup. Hubungan antara manusia sepatutnya dijaga baik-baik, bahkan jika perlu keduanya perlu saling merawat.
Cobalah untuk memanfaatkan lahan terbuka di sekitar rumah untuk dijadikan kebun atau taman. Jika tak memiliki lahan kosong, area seperti balkon atau atap juga dapat disulap menjadi taman.
Penataannya tak harus mengikuti desain Zen garden yang kerap ditemukan pada kuil atau arsitektur Jepang.
Sebaliknya, lanskap terbuka harus merepresentasikan mimpi terbesar Anda, rancanglah sesuai dengan taman atau tempat terindah yang ingin Anda kunjungi.
Mempertahankan Kesederhanaan
Pertama kali diperkenalkan ke khalayak ramai pada tahun 1960, shibumi tak memiliki definisi tetap.
Tetapi dalam bidang arsitektur kerap digunakan untuk mengungkapkan hal yang sifatnya berlawanan satu sama lain, seperti “kemewahan yang membumi” atau “keindahan yang tak sempurna”. Pada dasarnya, shibumi menyoroti keindahan dari kesederhanaan dari setiap hal.
Dalam mengaplikasikan konsep kesederhanaan dari shibumi, pastikan Anda rela membuang atau menghindari barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan.
Prinsip ini berbeda dengan sikap perhitungan yang cenderung mengabaikan kualitas, shibumi tetap menekankan terhadap penggunaan barang yang memiliki nilai guna tinggi.
Tampilkan Perbedaan
Shoukei Matsumoto, penulis A Monk’s Guide to a Clean House Mind, menjelaskan datsuzoku dalam Zen Living menghargai hal-hal yang tak terduga yang terjadi di luar rutinitas normal.
Dengan begitu, Anda tak perlu takut untuk mencoba sesuatu yang berbeda dalam menata interior rumah, namun bukan berarti tak menghiraukan prinsip keseimbangan dari Zen Living itu sendiri.
Saat mencoba mengubah gaya hidup mengikuti prinsip Zen Living, Anda tak perlu khawatir tak memperoleh manfaatnya secara maksimal.
Tujuan bukan fokus utama dari Zen living, sebagaimana yang diungkapkan oleh Masuno, Zen Living lebih memprioritaskan praktik dan konsistensi, sementara soal hasil itu belakangan.
https://properti.kompas.com/read/2019/07/20/120000521/ingin-hidup-harmonis-ikuti-4-prinsip-zen-living