Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Enggan Masuk Tol, Sopir Truk Disebut "Mengakali" Biaya Logistik

Padahal, jalan bebas hambatan ini sengaja dibangun agar memperlancar mobilitas barang dan jasa.

Menurut Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga, jumlah kendaraan golongan II hingga V yang masuk masuk jalan tol cukup berimbang dengan jumlah kendaraan yang melewati jalur pantura.

Hanya, untuk kendaraan logistik yang sifatnya borongan, ia menilai, lebih memilih lewat jalur arteri daripada jalan tol yang berbayar.

Hal itu disebabkan adanya keuntungan yang dikantongi sopir truk jika lewat jalur arteri dalam sekali perjalanan.

"Betul tadi kalau yang borongan itu cenderung tidak memasuki tol karena ada 'value' yang lain," kata Danis dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (27/2/2019).

Umumnya, perusahaan logistik akan membekali para sopir dengan ongkos dalam jumlah tertentu. Ongkos tersebut sudah termasuk komponen biaya bensin, uang makan, dan tarif tol.

Namun, umumnya ongkos yang diberikan tidak terlalu besar atau bahkan pas. Untuk mengakali, para sopir truk akan memilih jalur arteri agar mendapatkan selisih kelebihan dari tarif tol.

Meski dari sisi tarif, Danis menyebut, ongkosnya cukup besar, ada keuntungan lain yang juga bisa diperoleh para sopir truk tersebut.

"Saya kira kalau bicara value of time, biaya operasi kendaraan yang harus diperhitungkan. Nanti kita lihat berapa perbandingan keuntungan biaya operasional truk tersebut terhadap biaya yang jatuhnya nanti per kilogram," katanya.

Sebagai informasi, tarif tol dari Jakarta ke Semarang sekali perjalanan untuk kendaraan golongan II-III Rp 501.750, sementara golongan IV-V mencapai Rp 669.000.

Adapun tarif tol Jakarta-Surabaya untuk kendaraan golongan II-III Rp 990.750, sedangkan golongan IV-V tembus Rp 1.321.000.

https://properti.kompas.com/read/2019/02/27/233000521/enggan-masuk-tol-sopir-truk-disebut-mengakali-biaya-logistik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke