Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengusaha Furnitur Yakin Bisnis Tahun Ini Lebih Moncer

Di pasar domestik, adanya rencana pengembangan 12 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), dianggap sebagai angin segar bagi mereka.

Sektor pariwisata diyakini bakal mendongkrak pertumbuhan hotel dan tempat penginapan baru di sejumlah lokasi.

Mereka itulah yang merupakan target utama dari para pengrajin ini, selain para konsumen individual yang menggemari produk kerajinan dan furnitur.

"Kami optimistis, apalagi kelas menengah bertambah terus. Pasti ada kecenderungan untuk mengganti furnitur atau menambah furniturnya," kata Ketua Indonesia Furniture Promotion Forum (IFPF) Erie Sasmito menjawab pertanyaan Kompas.com, Kamis (21/2/2019).

Namun begitu, Erie mengaku, tidak memiliki data pasti jumlah transaksi yang terjadi di dalam negeri.

Hal itu disebabkan banyak para pengrajin tidak melakukan pembukuan atas setiap transaksi domestik yang mereka lakukan.

"Apalagi yang UMKM itu. Paling hanya nulis bon, sudah," cetus Erie.

Berbeda dengan produk-produk yang berorientasi ekspor. Menurut dia, pada 2018 lalu transaksi ekspor untuk bisnis ini mencapai 2 miliar dollar AS atau ekuivalen Rp 28,106 triliun (kurs Rp 14.053).

"Jumlah itu mengalami peningkatan dibandingkan 2017, meski tidak sampai 10 persen," sebut Erie.

Untuk pasar ekspor, ia menambahkan, wilayah Amerika Serikat masih merajai dengan 40 persen, sementara 30 persennya dipegang Eropa dan sisanya beberapa negara di Asia dan Australia.

Untuk pasar Eropa, relatif lebih fluktuatif akibat pengaruh British Exit (Brexit) yang terjadi beberapa waktu lalu.

https://properti.kompas.com/read/2019/02/21/173000021/pengusaha-furnitur-yakin-bisnis-tahun-ini-lebih-moncer

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke