Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dibangun Sejak 2014, Dermaga Senilai Rp 22,7 Miliar Belum Difungsikan

Akibatnya sebut Fary, dermaga yang dibangun oleh Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) itu menjadi mubazir.

"Ini uang negara yang jumlahnya sangat besar yang dipakai pembangunan dermaga namun hingga kini belum bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga saya minta ini harus segera diaudit," kata Fary kepada KompasProperti, Rabu (23/8/2017).

Dermaga tersebut, lanjut dia, sebenarnya sudah dibangun sejak tahun 2014 dengan anggaran sebesar Rp22,7 miliar untuk membantu peningkatan ekonomi masyarakat di daerah itu, namun pada bagian yang menghubungkan darat ke laut tidak dibangun sehingga tidak ada akses jalan menuju dermaga.

Menurut Fary, saat ini yang terlihat adalah dermaga itu sudah dibangun hanya untuk bagian kapal sandar saja. Tetapi untuk menghubungkan dari darat ke laut tidak dibangun.

"Saya akan menyampaikan kejanggalan tersebut saat rapat dengan Kementerian Perhubungan agar bisa diusut dan dicari tahu mengapa dana sebesar itu tidak dapat menyelesaikan pembangunan dermaga tersebut," kata dia.

Fary mengaku, dalam pertemuannya dengan masyarakat di desa Aramaba Pulau Pantar, masyarakat justru sangat mengharapkan agar ada kapal yang bisa berlabuh di dermaga tersebut.

"Masyarakat mengaku, dengan dermaga ke Alor, tidak perlu membutuhkan waktu 4-5 jam tetapi cukup 2-3 jam perjalanan, sehingga ada efisiensi waktu. Makanya saya minta supaya semua pelabuhan di Indonesia yang dibangun dengan dana besar agar segera diaudit," tutup Fary.

https://properti.kompas.com/read/2017/08/24/070000921/dibangun-sejak-2014-dermaga-senilai-rp-22-7-miliar-belum-difungsikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke